Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dua Puluh Tiga Tahun Lagi

30 Januari 2017   21:39 Diperbarui: 30 Januari 2017   22:06 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua puluh tiga tahun lagi

Apakah yang terjadi dengan jiwamu
Apakah merah ranum seperti kelopak mawar merah 

yang engkau berikan selepas gerimis hujan di taman

Atau  jiwamu putih gading seperti kamboja y

ang gugur di depan museum kota namun masih menebar wanginya

Apakah jiwamu bertapa sendiri
Merenung senja yang selalu mengirimkan pelangi untuk menemanimu
Ataukah jiwamu gaduh riuh dalam tawa
Karena separuh jiwa lain menemanimu 

untuk bersama menitipkan goresan kecil sejarah 

 di bilik jiwa yang engkau huni bersamanya
Berbagi pintu dan jendela di bilik yang sama

Dua puluh tiga tahun lagi
Tiada menua
Akan hijau bertunas
Karena jiwa tumbuh dalam udara, tanah, hujan , 

matahari yang menyemainya
Jika jiwa itu meyakininya

Hingga pada suatu senja
Sepasang insan duduk diberanda
Terlihat mereka menikmati dua cangkir kopi dan gurihnya nasi ketan
Cucu-cucunya melompat kepangkuan
Mendengarkan dongeng tentang cerita raja dan ratu 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun