Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Muhammad Syafi'i Antonio Sang Mualaf Cendikia Pendobrak Riba

27 Mei 2019   19:07 Diperbarui: 27 Mei 2019   19:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak sosok muslim inspiratif disekitar kita, mereka memang sama dengan muslim lainnya, namun visi, misi dan perjuangan hidup mereka membuat mereka istimewa dan berbeda dengan orang lain. 

saya  jumpa sosok Bapak Muhammad Syafi'i Antonio bersua pertama kali pada saat launching buku di Islamic books fair festival sekitar tahun 2016, kebetulan beliau memberikan presentasi tentang perbankan syariah dan bisnis syariah di Indonesia

Gambar.1 Muhammad Syafi'i Antonio dengan semangat menggegas kita tampung kuliah

Sosok Syafi'i adalah seorang keturunan Tionghoa, beliau lahir di Sukabumi tanggal 12 mei 1967, dengan nama kecil Mio Cwan Chung, meskipun lahir dari keluarga Kong Hu Chu namun Syafi'i remaja tertarik dan penasaran banyak hal tentang keyakinan sehingga  beliau memperdalam ajaran Islam, di Pesantren An-Nidzom, Sukabumi, di bawah pimpinan K.H. Abdullah Muchtar. Akhirnya pada usia 17 tahun hidayah itu hadir, beliau mantap masuk Islam dan mengucap dua kalimat syahadat, namun bukan sampai disitu saja, sosok Syafi'i menuntut ilmu hingga ke Jordan saat kuliah S1,dan melanjutkan S2 ke Melbourne dan merampungkan S3 di Malaysia.

Beliau terus memperdalam ilmu perbankan syariah dan mendobrak banyaknya riba dalam bank konvensional yang perlu untuk dikembangkan di Indonesia dan di sosialisasikan  kepada masyarakat.Bahkan beliau juga masih s0

Perannya dalam memperkenalkan perbankan dan keuangan Islam begitu gigih, Muhammad Syafi'i Antonio juga dipercaya sebagai Komite Perbankan Syariah pada Bank Indonesia, Shariah Advisory Council Bank Sentral Malaysia(Bank Negara Malaysia), serta Global Shariah Board al- Maarid DUBAI. Antonio juga duduk sebagai Advisor/Dewan Pengawas di Bank Syariah Mandiri, Takaful Indonesia, Bank Mega Syariah, Schroders Investment Manager dan PNM.

Saya ingat saat pertemuan saya dengan beliau saat adanya launching Islamic books fair, saat itu apakah syadi'i menjelaskan pertumbuhan bisnis syariah dan juga perbankan syariah di Indonesia dan masyarakat muslim memiliki potensi besar mengembuhkan bisnis dan usaha syariah yang juga dibantu perbankan syariah yang mulai menjamur di Indonesia, yang jelas menurutnya segala usaha harus ada kesepakatan akadnya dan ditanggung berat untung dan ruginya.

Bahkan beliau juga menulis puluhan buku , saya pernah mendapat hadiah buku dari beliau serial Muhammad SAW bagian pertama tentu saya senang sekali. Meskipun saya latar belakang  saya kuliah di  fakultas ekonomi namun saya masih harus belajar ekonomi Syariah.Karena kata Pak  Syafi'i kuliah perbankan syariah kini sangat digemari diberbagai kampus di belahan bumi lain  dan sudah mulai banyak orang berminat belajar perbankan syariah sebagai trend ekonomi baru anti riba yang menjerumuskan orang pada kemiskinan dan hutang yang berkepenjangan

beliau juga aktif sebagai visiting lecture di Kairo, Oxford dan kampus-kampus beken lainnya di dunia, wah asyik banget ya jadi cendikiawan muslim

Wah menarik ya, jika ingin belajar pada beliau, silahkan hadir di pengajian Tazkia si Sentul, biasanya ada beberapa kajian dimana beliau langsung hadir dan memberikan materi dan juga inspirasi

Jika bukan karena jiwa juang dan belajar yang tinggi, tak mungkin Pak Syafi'i Antonio terus berada di dalam zona nyaman,beliau juga aktif mengajar di STIE Tazkia untuk membentuk generasi muslim yang juga literatur soal financial syariah.oh Ya jika berminta keak ke atazjia saat mib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun