Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelakiku Menangis

6 September 2017   11:22 Diperbarui: 6 September 2017   11:45 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelakiku menangis di bawah rembulan

Entah apa yang tertahan di hatinya yang dalam

Bulir-bulir air matanya bertunas hijau

Kurengkuh bahunya kedalam pelukan

Maafkan aku sayang 

Apa hatimu terluka oleh  yang terucap

Apa yang tersebab

Matanya menghadap  kepenjuru depanku 

Menatap dan berucap

"Aku menyangimu, aku takut engkau meninggalkanku saat terpuruk"

 katanya tergagap dalam isak

Entah di balik kekerasan hatinya 

Seperti karangpun

Gagahnya seperti arjuna pun

Namun menagis ia di pelukanku

Hanya demi satu niat

Terlalu beratkah untuk di tempuh

Keringkan air matamu kekasihku

Tuhan masih meramu waktu 

Bentara Budaya, 5 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun