Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asyiknya Lolos Menjadi Speaker Konfrensi Karya Ilmiah Internasional

7 Oktober 2015   11:29 Diperbarui: 7 Oktober 2015   11:40 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis memang kegiatan yang menyenangkan. Banyak hal, fenomena dan realita yang bisa diungkapkan melalui tulisan kita. Salah satunya adalah menulis karya ilmiah yang memang butuh upaya ekstra dan metodologi. Namun dengan berlatih kita bisa pelan pelan belajar membuat karya ilmiah. Tentu yang penting tetap semangat dan positive thinking.

Banyak bidang keilmuan yang bisa digali baik dari disiplin ilmu ranah sosial, science, teknologi, budaya, humaniora dan sebagainya. Kebetulan saya berminat melihat berkembangnya literasi di Indonesia dan komunitas penggiat literasi seperti meningkatkan budaya membaca, menulis serta relasinya dengan kepedulian sosial masyarakat dan daya saing suatu bangsa yang sebentar lagi masuk babak ASEAN Economic Community 2015.

Saya juga melihat beberapa rekan penulis, citizen journalist dan blogger mulai tumbuh dan menyebar di Indonesia. Seperti adanya latihan kepenulisan, taman baca, perpustakaan masyarakat dan swadaya. Hal tersebut tentu hal yang positif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam ranah pendidikan informal.

Dalam acara International Indonesian Forum For Asian Studies 2015 dengan tema " Creating ASEAN Futures 2015 : Towards Connected Cross Border Communities" yang diadakan di Padang. Makalah ilmiah saya berjudul " The Development of Literacy community by Social Awareness : Case study Aisyah Pulungan; Street Children in North Sumatera" berhasil lolos dalam konfrensi tersebut dalam tema besar " Advancing Education". Sehinggga saya di daulat menjadi speaker beserta rekan lainnya dari Universitas Malaysia yakni Prof. Wan Abdul Manan Wan Muda, Ralf Jake Wabingga dari University Lyceum of The Philippines" dan nailul restu dari  State University of Jogjakarta  yang bertempat di room 1 tanggal 30 September 2015. Dalam konfrensi itu turut hair juga Guru besar antropology and sociology Western Austaralia  yakni Prof. John Richard Weintre yang juga bertindak sebagai moderator dan Ktua IIFAS.

Pengalaman sebagai speaker tentu menyenangkan bisa sharing ilmu dan melatih kemampuan dalam berbicara di forum internasional. Tentu hal trsebut jadi pengalaman berharga dalam memberikan nuansa komunikasi lintas budaya dengan ranah disiplin ilmu yang beragam. Forum internasional melibatkan para peneliti, birokrat dan Penulis yang peduli dengan isu-isu regional dan internasional serta memaparkan beberapa pengetahuan, best practice dan solusi yang mungkin didapatkan dalam penelitian

Perjalanan mengembangkan disipin ilmu dalam perpaduan penulisan karya ilmiah dan kemampuan public speaking perlu terus dilatih dan dipupuk sehingga menjadi pengalaman berharga dan peningkatan profesionalitas yang kelak bisa kita terapkan dalam berkontribusi untuk masyarakat regional dan internasional serta penghargaan terhadap buah pikiran, ide, inspirasi dan intelektualitas karya anak bangsa.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun