Mohon tunggu...
Edrida Pulungan
Edrida Pulungan Mohon Tunggu... Analis Kebijakan - penulis, penikmat travelling dan public speaker

Penulis lifestyle, film, sastra, ekonomi kreatif Perempuan ,Pemuda, Lingkungan dan Hubungan Luar Negeri Pendiri Lentera Pustaka Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Review Buku SAIA Djenar Maesa Ayu: Terbungkam namun Bertahan

17 Januari 2014   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 1710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389950843465963528

Buku SAIA karangan  Djenar Maesa Ayu setebal  139 halaman yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama diluncurkan pada tanggal yang unik yakni tepat dengan hari ulang tahun sang penulis yang ke 41 ditanggal 14 januari. Djenar menulis 14 judul cerpen ditambah tulisan cuplikan novel yang begitu menarik untuk dibaca,  karena mengulas kisah keberanian perempuan untuk bercerita dna mengangkat kisah perempuan yang berjuang untuk kehidupan setelah pahit dan luka ditelan dalam.

Membaca SAIA seperti membaca realitas kekinian tentang dunia perempuan yang penuh dengan pergolakan jiwa, perjuangan melewati batas-batas permasalahan dalam kehidupan perempuan. Salah satunya cerpen air bercerita bagaimana seorang perempuan menjaga janin dalam kandungannya yang berasal dari air kental putih symbol kehidupan anak manusia, dan pemikiran seorang perempuan yang memiliki naluri sebagai seornag Ibu akan menjaganya. ironis, namun itulah kehidupan.

Puisi ini ditutup oleh empat baris puisi Banyu Bening dengan bait-bait puitis, " air dapat mememlukmutapi tak akan menolongmu, air dapat pantulkan cahayamu tapi tak dapat jadikanmu nyata.

Dalam cerpennya yang unik adanya visualisasi suara yang dibahsakan dengan tik tok dalam judul cerpen Nol Dream land yang merupakan suara detik jam yang terus menghentak di kepala seorang perempuan bernama nayla yang berjuang  bersama waktu yang terus melaju dalam perjalanan dan kenyataan hidup yang harus di jalaninya.

Sedangkan cerpen SAIA adalah cerpen Djenar di bab ketujuh tentang perenungan seseorang bernama saya yang merenungi banyak ketidak adailan dan kriminalitas yang kebanyakan terjadi pada perempuan. Dan disinilah kekuatan kumpulan cerpen Djenar Maesa ayu yang mengajak kita menyentuh kehidupan kelam, hitam namun adalah wajah yang ada disekitar kita yang menanti membuka topeng dan borok kehidupan untuk mengembalikan harapan dan impian untuk menghadirkan sepotong seyuman untuk tetap kuat dan bertahan.

Be strong perempuan Indonesia, ini adalah pesan terdalam dari semua isu-isu keperempuanan yang disampaikan Djenar dalam diksi, symbol, visualisasi kata yang membawa kita kedalam kehidupan nyata yang tidak maya. Djenar memang konsisten menuliskan kisah perempuan yang terbungkam, khususnya dalam masyarakat metropolitan, tentang moral dan seksualitas secara eksploratif dan lugas, gayanya tulisannya yang khas, sederhana namun tembus ke jiwa meski selalu kontroversial namun dicintai banyak penggemar tulisannya.Buku ini sangat cocok dibaca untu bangkit dari puing-puing keterpurukan. Selamat membaca.

Launching Buku SAIA. Doc.Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun