SEDIKIT pejabat negara yang naik ojek sepeda motor dan kereta rel listrik (KRL). Bahkan, nyaris tak ada yang melakukannya secara rutin. Berbeda dengan Bambang Widjojanto, wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pria yang tinggal di Kampung Bojong Lio, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat itu, mengaku akan mempertahankan kebiasaannya naik angkutan umum. Dia mulai berkantor ke KPK di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2011). “Saya tetap naik KRL,” kata mantan pengacara itu, seperti dikutip harian Suara Pembaruan, Selasa (20/12/2011). Harian yang terbit sore tersebut mengikuti perjalanan Bambang dari rumah menuju kantor. Saat naik KRL yang penuh sesak, Bambang bahkan mengingatkan penumpang disekitarnya untuk waspada. Caranya, mendekap erat tas di bagian depan dada. “Berdesakan sudah menjadi santapan sehari-hari,” katanya. Bambang naik KRL dari stasiun Depok Lama dan berhenti di stasiun Manggarai, Jakarta Selatan. Dari dan menuju stasiun, Bambang memilih naik ojek sepeda motor. Jika mayoritas pejabat negara mau hidup bersahaja, bukan mustahil kebijakan yang dilahirkannya tulus dan pro rakyat. Termasuk di sektor transportasi massal. Setuju? (edo rusyanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H