BARU ngeh kalau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggagas enam proyek jalan tol senilai Rp 40 triliun. Walau bukan berarti duit sebanyak itu dirogoh dari kocek Pemprov, rasanya kok berlebihan yah. Maksud saya, ketimbang membangun jalan layang tol kenapa gak bikin moda transportasi massal umum yang nyaman. Tapi, ini sih impian pribadi saya semata. Dari info saya kumpulkan, enam proyek jalan tol itu mencakup ruas-ruas Semanan-Sunter, Sunter-Bekasi, Duri Pulo-Kp Melayu, Kemayoran-Kp Melayu, Ulujami-Tn Abang, dan Pasar Minggu-Casablanca. (data lengkap disini) Tol sepanjang 67,74 kilometer itu, kesemuanya melayang di udara. Lazimnya proyek jalan tol, penyelenggara tender adalah pemerintah pusat. Entah kapan, mungkin tahun depan. Wah, Jakarta bakal beratap jalan tol nih. Proyek tersebut digadang-gadang untuk mengurai kemacetan lalu lintas jalan Jakarta. Kita tahu, kemacetan lalu lintas di Jakarta menimbul kerugian triliunan rupiah setiap tahunnya. Pantas saja jika Pemprov DKI Jakarta memutar otak. Maklum, kini, sedikitnya ada sekitar 11 juta kendaraan di Jakarta. Sekitar delapan juta lebih adalah kendaraan roda dua. Pertanyaannya, apa iya kemacetan bakal raib dari kota yang kini berumur 484 tahun itu? Lantas bagaimana nasib transportasi massal umum? (edo rusyanto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H