Mohon tunggu...
Edo Rusia
Edo Rusia Mohon Tunggu... -

Pekerja swasta tinggal di Jakarta. Setiap hari menggunakan sepeda motor untuk mencari nafkah di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fragmen Satu Babak JPO

14 Januari 2012   04:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:55 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

METROPOLITAN Jakarta punya seabreg cerita. Termasuk urusan di jalan raya. Banyak fragmen kehidupan yang bisa kita tengok. Bahkan, mungkin kita ikut melakoninya. Pasti kita pernah melihat pengendara yang sruntulan alias tidak tertib. Serobot sana, serobot sini. Cuma lantaran ingin cepat sampai tujuan. Egois. Rasa malas antre merasuk ke banyak pengendara. Banyak yang pamer mentalitas jalan pintas. Melibas bahu jalan. Melintas di trotoar jalan. Bahkan, menerobos lampu pengatur lalu lintas. Padahal, Jakarta punya catatan buruk. Setiap hari ada tiga orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan. Banyak kecelakaan yang dipicu oleh perilaku berkendara yang tidak tertib. Potret buram lain yang bikin geleng-geleng kepala ternyata masih ada. Pemotor merangsek jembatan penyeberangan orang alias JPO. Mereka mengusik pemilik sah JPO, yakni para pejalan kaki. Dengan entengnya melintas demi kepentingan sesaat. Enggan antre atau berputar di tempat yang semestinya.

Rekan saya, bro Tino yang sehari-hari sebagai jurnalis foto mengatakan, sepeda motor bisa lewat karena bagian tengah JPO bentuknya rata. Tidak berundak-undak seperti bagian sampingnya. Bagian tengah itu bisa dilewati satu sepeda motor.
”Pejalan kaki yang melintas di JPO pun harus mengalah terhadap sepeda motor yang lewat itu. Atau, para pejalan kaki justru menyeberang di bawah JPO. Sampai saat ini belum ada penindakan terhadap pengendara sepeda motor yang lewat JPO,” sergah bro Tino. Perlukah kita nyinyir melihat fragmen satu babak itu? (edo rusyanto) Foto-foto: Bro Tino Lokasi: Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun