Mohon tunggu...
Edo Rusia
Edo Rusia Mohon Tunggu... -

Pekerja swasta tinggal di Jakarta. Setiap hari menggunakan sepeda motor untuk mencari nafkah di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemotor Ditabrak Taksi Dekat Perumahan Jenderal

23 Februari 2012   02:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:18 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MALAM menjemput pagi. Sebuah pesan singkat masuk ke ponsel saya. Agak bingung juga, siapa sih yang iseng kirim short message service (SMS) jam 01.00 WIB. “Pak Edo, saya ditabrak taksi di depan Balai Kartini.” Itu isi pesan yang dikirim bro Indra. Sontak saya telepon pria penunggang Yamaha Vega tersebut. Tidak diangkat. Saya kirim SMS untuk menanyakan kondisi dan lokasi kejadian. Was-was menjalar. Khawatir ada hal buruk. Balai Kartini adalah gedung pertemuan umum tempat digelarnya berbagai kegiatan. Gedung tersebut tergolong elit. Pasti biaya sewanya mahal. Pada acara-acara tertentu menimbulkan antrean kendaraan. Maklum, posisinya persis di pinggir Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, hanya beberapa puluh meter dari perempatan lampu merah Kuningan, Mampang. Selain mengirim SMS saya juga memanfaatkan akun twitter untuk menyebarkan informasi kecelakaan bro Indra. Sejumlah akun twitter yang saya anggap masih aktif saya mention, termasuk akun polisi. Akun-akun itu @rsaindonesia, @ntmcpolri, @tmcpolda, @ariefocem, @oyodika, @luckysubiakto, hingga dari ombudsman, @, bahkan sejumlah jejaring seperti @infotouring juga ikut menyebarluaskan informasi tersebut.

Sekitar 15 menit kemudian bro Indra menelepon saya. Dia bercerita, sebelum ditabrak taksi, dia hendak keluar dari jalan samping Balai Kartini mengarah ke perempatan Kuningan. ”Saya sudah kasih lampu sein, tapi tiba-tiba taksi menabrak saya dari belakang,” kata bro Indra. Belakangan dia menambahkan, saat itu dia merasa seperti terbang setelah ditabrak dua kali. ”Motor jatuh ke kanan, setang saya lepas. Saya loncat ke kiri, kayaknya kepala duluan kena aspal, jadi leher terkilir, terus baru dengkul kiri menimpa aspal,” cerita dia. Sang sopir sempat berhenti dan mengaku mau bertanggung jawab. ”Kami sepakat menuju pool taksi, saya mengikuti dari belakang sambil naik motor, sakit dari luka seperti gak terasa,” jelas bro Indra. Sayangnya, baru berjalan beberapa ratus meter, rantai sepeda motor bro Indra putus. Sang taksi pun melesat. Entah kemana. Dinihari itu bro Indra sendirian ditemani pelukan dingin Jakarta. Belakangan, sang sopir taksi dapat ditemui setelah ditelusuri ke pool taksi terdekat yang diduga tempat dia bekerja. Sang sopir mengaku siap bertanggung jawab. Entah dalam bentuk apa. Soal akun twitter tadi, sempat ada respons dari @ntmcpolri. Mulai dari menanyakan lokasi kejadian karena mau dilihat di kamera cctv milik Polri, hingga meminta nomor kontak bro Indra. Sedangkan @tmcpolda belakangan merespons dengan menanyakan lokasi korban ada dimana. Terlepas dari itu, catatan penting bagi kita semua para pemotor adalah memastikan seaman mungkin ketika hendak berbelok atau mengubah arah. Selain memberikan lampu isyarat, bisa dilengkapi dengan melihat kaca spion dan menoleh sesaat. Pastikan kondisi aman.
Kondisi jalan di depan Balai Kartini berpotensi memicu kecelakaan jika tidak hati-hati. Kendaraan yang dari arah samping Balai Kartini ketika akan keluar ke jalan utama, berhadapan dengan arus kendaraan yang cukup ramai. Lalu, ketika hendak menuju perempatan, harus super waspada karena ada kendaraan yang melintas di busway, selain Transjakarta. Biasanya dengan kecepatan tinggi. Kendaraan itu ada yang menuju perempatan Kuningan, praktis harus menyerong ke kiri. Selain itu, jika kendaraan ingin naik ke atas jalan layang, harus menyerong ke kanan yang dari arah jalan samping Balai Kartini. Inilah persilangan yang saya maksud berpotensi memicu kecelakaan lalu lintas jalan. Jalan di samping Balai Kartini adalah menuju gedung perkantoran, tempat parkir motor, dan kompleks para petinggi TNI. Kompleks para jenderal. Hingga artikel ini ditulis saya belum bertemu bro Indra. (edo rusyanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun