Mohon tunggu...
Edo Rusia
Edo Rusia Mohon Tunggu... -

Pekerja swasta tinggal di Jakarta. Setiap hari menggunakan sepeda motor untuk mencari nafkah di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesedihan Keluarga Korban Kecelakaan

22 Desember 2011   01:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:55 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KECELAKAAN lalu lintas jalan menimbulkan lara. Terlebih, jika merenggut satu keluarga. Senin (19/12/2011) saya mendapat pesan black berry messenger (BBM) dari seorang kolega, bro Etis. ”Apakah pak Edo tahu tabrakan di Indramayu Sabtu (17/12/2011) dinihari yang menewaskan 8 orang?” tulis bro Etis dalam pesannya. Dia bercerita, empat dari korban adalah satu keluarga dan tiga orang lainnya adalah keponakan dari keluarga tersebut, serta satu orang rekan kerja. Menurut bro Etis, korban yang satu keluarga adalah Darman Manaö (34), istrinya Sun Fuliaty (27) dan dua anak mereka, yakni Syalom Manjaniar Manaö (6) dan Gulfan Zefanya Manaö (2). Tiga korban lainnya adalah keponakan dari almarhumah Sun Fuliaty yang ingin berlibur di Jakarta. Yaitu, Nuriaman Maulana (5), Nurhayati (36) dan Nur Fitriani (14). “Sedangkan satu lagi, Fatieli Waruwu (34) teman dan rekan kerja dari almarhum Darman,” ujarnya. Para korban adalah kerabat satu desa bro Etis di Nias, Sumatera Utara. “Beberapa kerabat kami adalah saudara dekat dengan keluarga almarhum,” paparnya.

Almarhun Darman Manao dan keluarga (dok niasonline) Empat jenazah keluarga Darman Manao, kata bro Etis, sudah diterbangkan ke Medan dan Senin kemarin sudah di Sibolga. Selanjutnya dari pelabuhan Sibolga menuju Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan. Diperkirakan tiba di Teluk Dalam Selasa (20/12/2011) sekitar pukul 08.00 Wib. Selanjutnya, akan dibawa ke Desa Bawömataluo di rumah keluarga untuk selanjutnya dimakamkan.Sedih menggayuti orang tua Darman Manao. Kepada bro Etis, saya juga menyinggung tentang hak korban untuk mendapatkan santunan dari PT Jasa Raharja. Menurut bro Etis, hal itu akan disampaikan ke keluarga korban. Rasa penasaran, saya mencaritahu pemberitaan soal kasus tersebut. Situs republika.co.id menulis “Bus Tabrak Avanza Delapan Orang Tewas Seketika Sabtu, 17 Desember 2011 18:16 WIB REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Kecelakaan maut kembali terjadi jalur utama pantura Indramayu. Kali ini, kecelakaan terjadi antara bus Sinar Jaya yang bertabrakan dengan sebuah minibus Toyota Avanza di Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Sabtu (17/12) sekitar pukul 01.00 WIB. Akibat kecelakaan tersebut, delapan orang yang ada di dalam mobil Toyota Avanza, tewas seketika. Mereka merupakan satu keluarga yang baru saja pulang melayat. Adapun delapan korban tewas, yakni Darman (34 tahun) bersama istri dan anaknya yang masih balita, Sun Fuliati Manao (27 tahun) dan Gulvan Manao (1,8 tahun). Mereka merupakan warga Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Darman juga diketahui sebagai sopir mobil Toyota Avanza. Selain itu, Nuryatun (38 tahun) dan anaknya yang juga masih balita, Imam (4 tahun), keduanya warga Jl RE Martadinata, Pelutan, RT 05 RW 06 Nomor 16, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Fatiely Warawu (39) warga Jambi. Sementara dua korban lain diketahui bernama Syalom Manao (6,5 tahun) dan seorang remaja putri bernama Nur Fitriani (14 tahun), keduanya warga Cileungsi, Kabupaten Bogor.
Toyota Avanza ringsek dihantam bus. (dok sindotv) Peristiwa tragis itu bermula ketika bus Sinar Jaya bernomor polisi B 7166 TGA dikemudikan dengan kecepatan tinggi oleh Sujai (45 tahun), warga Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Bus tersebut melaju di jalur double track dari arah Jakarta menuju Cirebon. Namun tiba-tiba, saat sampai di ruas jalan Desa Sukra Wetan, tepatnya di depan SPBU Sukra Wetan, laju bus tiba-tiba oleng dan melompati median jalan selebar satu meter. Bahkan, bus pun langsung berpindah ke jalur berlawanan.
Padahal, dalam waktu bersamaan, dari arah Cirebon menuju Jakarta, sedang melaju kencang minibus Avanza bernomor polisi F 1884 HD yang dikemudikan oleh Darman. Karena jarak kendaraan yang sudah dekat, tabrakan pun tak terhindarkan.
Satu lagi fakta bahwa kelalain pengemudi bisa memicu kecelakaan lalu lintas jalan. Jika benar dugaan di atas, faktor mengantuk saat berkendara menjadi momok menakutkan di jalan raya. Semoga petugas kepolisian bisa menuntaskan kasus tersebut. Bisa mendapatkan sang sopir bus ugal-ugalan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan pihak Jasa Raharja hendaknya mengurus secepatnya dana santunan sebagai hak para korban. Situs www.niasonline.net menulis, almarhum Darman sekeluarga sebenarnya telah merencanakan hari ini (Minggu, 18/12/2011) juga akan berangkat ke Pulau Nias untuk merayakan Natal bersama keluarga besar disana. Sebelum berangkat ke Pulau Nias, mereka nyekar dulu ke makam ibu mertuanya yang baru meninggal Oktober lalu. Saat kembali ke Jakarta dari nyekar tersebut, tiga ponakan istrinya ikut bersama mereka untuk tujuan berlibur di Jakarta. Namun, naas, mereka semua menjadi korban bus Sinar Jaya ketika perjalanan menuju Jakarta baru sampai di Indramayu, Jawa Barat. Duka selalu membayangi para keluarga korban kecelakaan lalu lintas jalan. Sudah sepatutnya kita semakin waspada saat berkendara. Para petugas kian tegas menerapkan aturan. Sekecil apa pun potensi yang bakal memicu kecelakaan hendaknya ditutup segera. (edo rusyanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun