Mohon tunggu...
E B F
E B F Mohon Tunggu... profesional -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Aku suka belajar dari orang lain, dalam arti aku suka mengambil pelajaran dari pribadi, karakter, dan sifat orang-orang disekelilingku. Bagiku, mereka bisa memberi banyak hal yang kuperlukan untuk pergaulan, pemikiran dan untuk hidupku. Aku juga tidak keberatan orang lain belajar sesuatu dari aku (live to learn, learn to live). Bagiku membuat orang lain bahagia, adalah sesuatu yang paling membahagiakan. Mungkin disitulah letak kebahagiaanku yang paling besar" "SETIAP KARYA ITU BAIK...CUMA PENGGEMARNYA SAJA YANG BERBEDA-BEDA"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Save "Cungkring"

18 Februari 2012   20:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:29 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya tiba pula saatnya untuk melepaskan lelah di atas pembaringan.

Bagaikan sang arjuna menemui kekasihmya. Kasur empuk ibaratkan surga. Manakala

sepanjang hari menguras tenaga dan pikiran di teriknya matahari dan ruangan

ber-AC yang hiruk pikuk.< ?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" />

Hawa sejuk terasa menyelimuti

tubuh. Diterpa udara pendingin. Membuat mata terkantuk-kantuk. Memeluk bantal

adalah pilihan yang pas saat ini untuk menghangatkan tubuh.

Demikian banyak kisah dan pembelajaran yang terbaca dari lintasan peristiwa

sehari itu. Menunggu untuk diungkapkan dalam untaian kata.

Teringat ada satu hal yang belum kulakukan sepanjang hari ini. Sesuatu hal

yang dapat membuat suasana batinku damai. Menuliskan isi hati dan pemikiran

sebagai ibadah.

Kelelahan dan kepenatan menjauh terbang melayang. Hadirkan sunggingan

senyum. Kini gairah memuncaki seluruh tubuh. Perasaan menggebu.

Saat yang ditunggu tiba. Waktunya untuk bercumbu bersama kata-kata. Tiada

yang lebih mendatangikan antusias. Manakala dapat melepaskan kerinduan memeluk

mesra setiap kata.

Sejenak hening nan sunyi. Diam-diam bertanya-tanya. Apakah makna yang dapat

kuukirkan dalam lukisan kata-kata agar terbaca memberikan keindahan kesan.

Mendatangkan kesejukan.

Bukan atas nama perayaan. Tetapi kebenaran. Bukan atas nama sensasi dan

emosi. Namun ungkapan nurani.

sebelum saya lanjutkan, silahkan pembaca memberikan pendapat tulisan di http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2012/02/14/valenthir-14-kata-sayang-untuk-akang/ dan http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/02/15/klo-belum-kenal-jangan-menuduh/ serta bagaimana isi para komentator-komentator yang vote...silahkan berpendapat masing-masing sesuai kadar pemikiran saudara...apakah itu hanya sekedar imajinasi hiburan,mencemooh,diskriminasi terhadap orang-orang tertentu atau sebaliknya..hmmmmm :)...saya hanya bisa sedikit menuliskan kalimat seperti ini buat para "LIDAH-LIDAH MERAH" yang menulis itu dan sebagian pemberi-pemberi komentarnya (voter) ...."each that opus is good... but its fans just that different"...Harus banyak menahan sabar bila bekerja dan berkomunikasi dgn orang yg merasa serba tahu, serba bisa dan menggampangkan masalah. Sebab orang seperti ini tidak pernah merasa salah bila berbuat salahBelajar memahami karakter, ada yg pongah, ada yg lengah, termangah, ada yg suka hahah, susah, resah, gelisah, salah kaprah, pasrah, begitulah cara kebanyakan kita menunjukkan perangai di tengah ketidak menentuan waktu...:)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun