Mohon tunggu...
Edo Media
Edo Media Mohon Tunggu... Jurnalis -

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Elit PDIP Hancurkan Partainya Sendiri

2 Februari 2015   16:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:57 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik KPK-Polri hingga hari ini terus bergulir tanpa berujung. Upaya kriminalisasi terhadap komisioner KPK terjadi secara terencana, masif, dan bertubi-tubi. Semua "pemain" bergerak sesuai skenario yang telah disiapkan sang sutradara.

Yang menjadi pertanyaan kita. Siapakah sebenarnya sosok sang sutradara itu? Siapakah Mr X, otak yang mengatur semua rencana yang sebenarnya kalau kita cermati tidak terjadi secara ujug-ujug (baca: spontan).

Justru yang menarik untuk dianalisis, dalam konflik KPK-Polri dan upaya mengkriminalisasi KPK, kenapa sang sutradara menggunakan sebagian besar "para wayangnya"nya adalah elite PDI Perjuangan.

Saat mengkriminalkan dan menjebloskan Wakil Ketua KPK Bambang Wijoyanto ke jeruji tahanan, yang tampil adalah Sugianto Sabran. Kader PDIP yang gagal menjadi bupati Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng, karena kemenangannya dianulir MK.

Tampilnya Sugianto Sabran dalam pentas mengkriminalisasikan komisioner KPK justru memunculkan cibiran publik. Sebagian besar publik justru berpandangan negatif terhadap kasus pengaduan Sugianto yang mempolisikan BW hanya karena kasus saksi memberikan keterangan palsu. Padahal hakim MK tidak mendapatkan kejanggalan atas pengakuan dan sumpah para saksi.

Publik justru bertanya-tanya kenapa Sugianto, tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba melaporkan BW dalam kasus yang kejadiannya sudah 5 tahun silam dan selama ini sudah clear. Maka akan timbul persepsi dari publik bahwa Sugianto sedang menjadi bidak "permainan" pihak yang tidak suka dengan KPK.

Belum tuntas kasus BW yang dikriminalisasi melalui "tangan" Sugianto, lagi-lagi kader PDIP dijadikan bumper untuk menghantam KPK. Kali ini elitenya Hasto Kristiyanto.

Tanpa alasan yang jelas, Plt Sekjen PDI Perjuangan ini mendadak menyerang Ketua KPK Abraham Samad. Hasto membuat pengakuan tentang adanya pertemuan elite partainya dengan Abraham Samad terkait "barter" pencalonan cawapres.

Bukannya menaikkan citra partai, gara-gara pengakuan Hasto, kredibilitas PDIP sebagai "partai bersih" justru malah dikotori dan dihancurkan oleh kadernya sendiri, Hasto Kristiyanto.

Tanpa rasa bersalah, petinggi PDIP Hasto dengan enteng membuka borok dan keburukan partainya. Publik kini justru sadar dan jadi tahu jika PDIP selama ini menggunakan cara-cara kotor. Dari melibatkan polri aktif hingga menarik petinggi KPK dalam ranah politik.

Yang jadi pertanyaan kita, kenapa Hasto bersedia memainkan "peran" ini. Kenapa Hasto tidak menghitung untung dan ruginya. Dengan pengakuannya, serangannya ke KPK justru jadi bumerang. Lawan politik PDIP kini justru banyak mempertanyakan permainan kotor PDIP dalam pilpres kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun