Mohon tunggu...
Edo Media
Edo Media Mohon Tunggu... Jurnalis -

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

RS Biadab Tolak Bayi Sekarat

30 November 2014   21:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:26 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Justru bangsa kita sendiri. Yang mereka mampu membangun rumah sakit megah di gedung menjulang. Dilengkapi peralatan medis dan dokter spesialis yang canggih. Tapi mental mereka masih mental bar bar.

Mereka angkuh dan membiarkan warga kurang mampu berlarian kesana kemari saat anaknya sekarat dan nyaris meninggal ditolak pelayanan oleh rumah sakit gara-gara belum menyiapkan uang berobat. Benar-benar biadab. Saya kutuk rumah sakit tersebut. Sebuah perbuatan yang tidak terpuji dan tidak bisa ditolerir lagi.

Dalam tulisan ini saya mengetuk hati pemerintah melalui Departemen Kesehatan. Jika ada lagi rumah sakit menolak orang miskin dan tidak punya uang untuk berobat, sebaiknya Rumah Sakit tersebut ditutup saja.

Buat apa dia membangun rumah sakit mewah hanya untuk menunjukkan layanan kesehatan kita sudah maju. Kalau ternyata motivasi rumah sakit swasta yang mewah tersebut hanya sekadar komersial, mencari pasien yang banyak uangnya dan membisniskan layanan kesehatannya untuk mengeruk uang dari pasiennya.

Karena jika hal ini terus terjadi. Bangsa ini sudah tidak punya ideologi lagi. Pancasila sudah dibunuh oleh kapitalisme. Kalau Pancasila sudah mati marilah kita menyembah uang.

Saya jadi ingat pepatah teman saya mengatakan: "Hei Bung ini Jakarta, kalau kamu mati dibungkus koran, gak ada yang peduli sama kita. Beda sama sikap gotong royong kampung kita". Masya Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun