Para nelayan kelompok serok pun masing-masing hanya diberi uang sekali saja sekitar 5 juta untuk satu nelayan. Hal ini tidak sebanding dengan apa yang didapat oleh Pak Ambo dan kelompok nelayan serok lainnya dengan uang sejumlah itu. Sunggunh heran dengan para penguasa-penguasa negeri ini, yang dengan gampangnya memainkan uang untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Dan sampai sekarang pun tidak jelas untuk proyek itu, tidak terlihat wujud bangunan atau apapun perihal proyek tersebut.
Waktu menjelang sore, aku pun memutuskan untuk berpamitan dan meninggalkan Pak Ambo dengan cerita dan pengalamannya sebagai nelayan. Dan aku mulai sadar dengan pembicaraan ini, apa yang aku lihat dan rasakan saat bertemu dengan Pak Ambo. Alangkah indahnya jika kita selalu bersyukur dan merasakan apa yang sudah kita miliki tanpa mengharapkan lebih.Â
Bercermin dari Pak Ambo, sebetulnya masih banyak orang diluar sana yang harus diperhatikan oleh Pemerintah. Sudah selayaknya negeri yang kaya akan sumber alamnya dan kualitas dari bangsanya ini memperhatikan dan memperjuangkan rakyat-rakyat kecil. Semangat perubahan untuk kehiduan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H