Mohon tunggu...
Satrio AgungWidodo
Satrio AgungWidodo Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalisme akan abadi

seorang pelajar yang akan mengkritisi segala persitiwa berdasarkan sudut pandang pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Generasi Z Harus Melek Politik

1 Desember 2018   15:01 Diperbarui: 1 Desember 2018   15:19 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemajuan teknologi di bidang informatika membuat para remaja kurang peka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan politik. Media sosial menjadikan remaja terjebak dalam dunia maya dan membuat para remaja menjadi tidak melek akan proses politik yang sedang terjadi. Berbagai konten hiburan yang memanjakan mata para remaja telah mengaburkan dinamika politik apa saja yang telah terjadi di Indonesia.

Kini media sosial sangat mudah diakses oleh seluruh kalangan dan tidak memiliki batasan umur untuk mengakses media sosial. Kini hampir seluruh aplikasi media sosial dapat dijangkau oleh semua kalangan dan hampir setengah lebihnya adalah kalangan remaja.

Contoh kongkritnya adalah Indonesia sekarang sedang terjadi demam aplikasi Tik Tok, dimana menurut Senior Vice President Bytedance Technology, Zhen Liu, Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah pengguna Tik Tok yang mencapai 10 juta pengguna aktif dan rata-rata penggunanya adalah di kalangan para remaja.

Menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), kelompok usia 13 -- 18 tahun memiliki presentase 16,68% dalam hal penggunaan media sosial. Angka itu memang paling kecil diantara presentase penggunaan media sosial di kelompok usia yang lain, tapi bila terus dibiarkan angka presentase tersebut akan semakin meningkat karena media sosial ini sangat luas jangkauannya bagi para remaja.

Daniel, salah satu pelajar dari SMA Kolese Loyola Semarang, membuka media sosial 4-5 jam perhari dan dia lebih tertarik pada berita-berita berbasis teknologi dibandingkan berita politik. Karena menurutnya remaja seperti kita harus memfokuskan diri untuk mengikuti kemajuan di bidang teknologi, bukan melulu memikirkan proses politik yang terjadi di Indonesia.

" Jujur saya kurang tertarik pada praktek politik di Indonesia, Karena orang-orang yang terjun di politik hanya mengincar jabatannya saja, bukan menjadikan politik sebagai sarana untuk mengembangkan kompetensi dan membawa negara indonesia lebih maju lagi," tuturnya.

Partisipasi politik kaum muda sangat diperlukan saat ini apalagi menjelang pemilu pada tanggal 17 April 2019. Sebab pentingnya kaum remaja untuk mengetahui bagaimana dinamika politik yang sudah atau sedang terjadi baik nasional maupun daerah. Dan apabila telah mengetahui dengan baik bagaimana proses politik yang terjadi, maka para remaja akan dapat menentukan siapa yang pantas dipilih sebagai presiden berikutnya.

Dengan adanya kemajuan di bidang teknologi ini seharusnya pemuda-pemuda Indonesia harus mampu memanfaatkannya dengan baik dan bijak. Sebab dengan adanya kemajuan di bidang iptek ini para remaja dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan informasi-informasi tentang bagaimana proses politik di Indonesia berjalan. Sebab remaja adalah salah satu bibit unggul penerus bangsa yang nantinya akan membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, salah satunya di bidang politik.

Bagaimana ingin memajukan politik di Indonesia jika penerusnya bahkan tidak tahu bagaimana proses politik itu berjalan?. Inilah waktu bagi kita para penerus bangsa untuk selalu untuk ambil bagian dalam proses politik yang terjadi di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun