Mohon tunggu...
Edo Prasojo
Edo Prasojo Mohon Tunggu... -

Hobi saya adalah menghayal..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Orang Indonesia Hobi Korupsi

14 Agustus 2011   10:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat hari ke hari, kenapa yang namanya korupsi malah tambah gila? Apalagi yang paling kritikal adalah kejadian pengusiran keluarga Bu Siami dari tempat tinggalnya di Jadel oleh warga sekitar. Saya sempat mengira bahwa warga marah karena Bu Siami menggelapkan uang arisan. Atau saya pikir juga Bu Siami itu adalah rentenir yang menyengsarakan warga. Lebih kaget lagi saat tahu bahwa ternyata warga mengusirnya karena melaporkan kasus contek masal.

Jadi ini yang sebenarnya terjadi bahwa seorang yang jujur itu sama dengan rentenir atau pembunuh. Orang jujur itu ternyata makhluk hina yang harus dipojokan dan ditindas. Tapi, siapa atau apa yang salah sebenarnya dari negeri ini? Pertanyaan ini sebenarnya sudah dijawab Prof Ng Aik Kwang dalam bukunya "Why Asians Are Less Creative Than Westerners". Menurutnya:

1.Bagi kebanyakan orang Asia, dalam budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreatifitas kalah populer oleh profesi dokter, pengacara, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2.Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yg dimiliki lebih dihargai daripada cara memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku korupsi pun ditolerir dan diterima sebagai sesuatu yang wajar.

Orang asia juga termasuk Indonesia memang memegang prinsip itu. Penyanyi, pemain film, penari, dan seniman dinilai tidak bonafit oleh orang Indonesia. Tapi, jika tidak bonafit kenapa Lady Gaga dan Westlife bisa membeli Jet pribadi dengan penghasilanya? Pasti jika ditanyai begitu orang pasti menjawab, “Lain dong. Itu di Amerika, ini di Indonesia.” Artinya orang Indonesia tertinggal jauh dibelakang orang Amerika dong? Dokter yang sudah kerja puluhan tahun saja belum pernah ada yang saya dengar punya Jet pribadi.

Orang Indonesia gajinya pegawai tapi, rumahnya pengusaha. Orang sekitar selalu menganggap wajar jika ia bisa sekaya itu. Orang Indonesia ketika orde baru teriak, “Soeharto korupsi.” Bukan karena ingin memberantasnya tapi, karena ingin menggulingkan rezim dan gantian menikmati kucuran dana. Banyak yang menyesal dengan hasil reformasi saat ini. Reformasi malah membuat Pemilukada jadi sangat mahal dan penuh intrik. Harga di pasar jadi tidak jelas melambung kenapa, tanpa ada kendali pemerintah. Pembangunan ganti pemerintahan maka, ganti program sehingga banyak proyek yang terbengkalai. Ini semua akibat pola pikir yang diturunkan dari satu generasi ke generasi. Jadi bisa dipastikan bahwa generasi ke depan juga akan melakukan korupsi yang sama atau bahkan lebih parah. Jika di sekolah dan di keluarga tidak ditekankan bahwa yang penting adalah apa yang kamu Cintai dan bukan apa yang kamu dapat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun