Melihat perkembangan kain batik, saya sangat senang. Apalagi jenis tulis yang dibuat dengan cara sederhana namun berkualitas. Tangan kreatif banyak yang mampu menciptakan desain dan motif baru yang memikat. Terlebih dengan pewarnaan menggunakan bahan alami menjadikan kain batik bernilai seni yang sangat tinggi. Ini bisa menjadi ide BRILianpreneur.
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan seorang pemuda kelahiran Yogyakarta yang menggeluti usaha batik tulis dengan pewarna alam. Menggunakan teknik sederhana, Mas Raka, begitu namanya, mampu menciptakan mahakarya berupa batik yang mempunyai ciri khas karena menggunakan pewarna alami dari tanaman di sekitarnya.Â
Usaha ini ternyata dirintis dari nol dengan modal seadanya yang diperoleh dari menjual perhiasan ibunya. Anak semata wayang ini memang mempunyai cita-cita untuk membahagiakan sang ibu dengan bekerja keras.Â
Pertama belajar membatik dengan mengikuti pelatihan batik di sekolah. Ketertarikannya pada batik semakin kuat ketika seorang pengunjung yang datang pada acara pameran memuji karyanya. Si pengunjung pun memesan dua lembar kain berukuran masing-masing 2 x 1,5 meter. Akhirnya sang ibu merelakan perhiasannya sebagai modal.
Melihat hasil karya bocah yang saat itu masih sekolah di SMK, sang pembeli pertama ini memesan lagi namun dengan pewarna alami. Pemesanan ini dilakukan pada saat Raka sudah lulus SMK. Tidak tanggung-tanggung, 10 lembar kain yang dipesan. Pada saat tersebut Raka sudah mempunyai usaha dengan membuat batik menggunakan sistem pre order.Â
Hal ini dilakukan untuk meminimalkan resiko lambatnya perputaran modal. Untuk menjalankan usahanya, Raka mengajak teman-teman dan ibu-ibu sekitar rumahnya. UMKM yang dikelolanya ini ternyata cukup maju meski belum berjalan lama. Keseriusannya dalam bisnis membuatnya tidak malas untuk belajar mengenai teknik gambar dan pewarnaan kain.Â
Bingung karena tidak mempunyai modal, Raka sempat berfikir untuk menolak pesanan tersebut. Namun sang ibu mendorongnya karena melihat bakat sang anak. Begitu juga kepala sekolah tempatnya dulu menimba ilmu, memberi saran untuk mencoba mengajukan dana ke BRI.Â
BRI Datang Memberi Solusi
Gayung bersambut, BRI yang melihat potensi bisnis batik tulis ini membantu dalam masalah pendanaan. Dengan berbagai jenis kredit yang saat itu ditawarkan mampu menjawab kebutuhan modal usaha. Karena basik usaha yang dikelola adalah UMKM, Raka mendapat bantuan modal dengan fitur Kredit Usaha Rakyat atau KUR.Â
Masalah modal untuk membeli bahan, membayar pengrajin, membeli pewarna alami, peralatan dan lainnya kini sudah teratasi. Lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, BRIPahlawanFinansial, menjadi sahabat bagi Raka untuk terus mengembangkan usahanya.Â