Komitmen dan Istiqomah adalah Bagian dari Sukses Menjadi Guru Literat
Guyuran hujan menjadi hidangan malam ini sembari menunggu materi hebat dari salah satu narasumber inspirator menulis yakni Dr. Wijaya Kusuma M.Pd atau biasa disapa OmJay. Penulis termasuk yang berupaya menjadi produktif menulis mulai tahun 2023 karena perantara kelas OmJay. Setelah mengetahui tips menulis ala Om Jay, penulis bersyukur sudah mempunyai koleksi tulisan berupa 4 buah buku solo, dan 6 buku antologi. Penulis pun berkomitmen setiap tahunnya minimal 1 buku solo dilahirkan dari berbagai fenomena maupun pengalaman yang terjadi disekitar.
Judul materi kali ini adalah Menjadi Guru yang Blogger. Menjadi guru blogger itu merupakan panggilan jiwa dan pilihan hidup. Mengapa ? Karena tidak semua orang ingin menulis. Om Jay terlebih dahulu bercerita mengenai sejarah blogger yang mana dahulu orang bisa menulis di blog atau koran itu hanyalah jurnalis atau tokoh. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat umum dapat menulis di berbagai portal.Â
Bagi Omjay menulis dan membaca itu bagaikan makan dan minum yang sudah menjadi sebuah kebutuhan. Seseorang bisa menulis karena dapat dipastikan banyak membaca. Berapa banyak guru yang terjerat pinjaman online karena belum memiliki keterampilan membaca dan menulis sehingga mengakibatkan pemasukannya hanya melalui pinjaman online. Namun tentu saja seperti kata Dr. Fahrudin Faiz sebaik-baiknya niat adalah kembali kepada Allah, maka agar menulis ini efektif dan selalu bahagia niatkan menulis untuk bersedekah ilmu pengetahuan, pengalaman, dan lainnya. Adapun jika mendapatkan uang, penghargaann maka itu adalah bonusnya.
Guru yang menulis memiliki beberapa manfaat yakni ;
- Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui senantiasa refleksi.
- Membangun komunitas baik rekan sesama guru maupun peserta didik.
- Mengembangkan keterampilan menulis.
- Meningkatkan visibilitas.
Tips sederhana ala Om Jay jika ingin tulisan kita menarik dan dibaca oleh orang lain adalah, maka kita harus banyak membaca karya tulisan orang lain juga agar memiliki banyak diksi menarik yang bisa di adopsi pada tulisan kita. Tentunya interaksi kepada penulis lainnya itu juga sangat penting,oleh karena itu kekuatan berbagi itu mempunyai pengaruh yang signifikan.
Rumus yang dapat digunakan untuk menjadi penulis adalah Sukai dan Kuasai. Tentunya topik yang kita akan gunakan untuk memulai menulis adalah apa saja yang kita sukai dan harus menguasai apa yang di tulis sehingga menulis diimbangi dengan rasa tanggung jawab atas informasi yang dihasilkan. Oleh karena itu menurut Om Jay , guru yang menulis biasanya lebih cerdas karena tidak mudah terkena hoaxs bahkan berani membagikan berita hoaxs tersebut kepada orang lain.
Ikatlah selalu ilmu dengan menulis terlebih seorang guru. Tulis saja dengan nothing to lose maka keajaiban akan hadir di kehidupan kita. Tentunya tulisan yang bertanggung jawab dan penuh dengan makna. Kunci paling utama dalam menulis adalah istiqomah dan komitmen.
Omjay bercerita mengenai asal muasal menulis setiap hari itu datang dari dosen beliau di kampus yang mana setiap tahunnya produktif menghasilkan buku. Ternyata setelah Omjay bertanya tipsnya, dosen tersebut mengatakan bahwa beliau menulis 1 hari 1 artikel sehingga setiap akhir tahun tulisannya tersebut dipilah lalu dijadikan buku. Tentunya beliau menulis dengan tangan, sehingga asistennya lah yang menuliskan di komputer.Â
Namun jika kita tak bisa menulis 1 hari 1 tulisan, jangan berkecil hati. Setiap orang mempunya passionnya masing-masing. Namun spirit istiqomah membaca dan menulis itu harus menjadi gaya hidup kita. Sehingga sebagai pendidik kita tak hanya memerintah saja melainkan menjadi role model sebagai orang pembelajar sepanjang hayat. Tentunya kita harus menyadari bersama bahwa Indonesia tingkat literasinya masih tergolong rendah, oleh karena itu mari bersama-sama mulai langkah sederhana dengan mulai membaca dan menulis di setiap pelatihan yang kita ikuti.
Â