Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tsunami Tontonan dalam Pendidikan Masa Kini

25 Agustus 2024   20:46 Diperbarui: 25 Agustus 2024   20:52 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Guru dan pemangku kebijakan harus memiliki spirit Q.S An Nisa ayat 9. Disana dikatakan bahwa "Hendaklah merasa takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.

Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, ayat ini mengingatkan orang-orang yang beriman untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang, khususnya anak-anak yang mungkin ditinggalkan dalam keadaan lemah. Ayat ini mengandung pesan penting bagi siapa pun yang memiliki tanggungan, agar mereka takut kepada Allah dan memperhatikan kebutuhan anak-anak serta orang-orang yang berada di bawah tanggungan mereka.

Jika kita ingin mentadabburi ayat tersebut bahwa sebagai orangtua kita harus senantiasa menjadi teladan utama dalam mengajarkan akhlak yang baik kepada anak-anak kita. Karena ayah adalah kepala sekolah dalam rumah tangga dan ibu adalah guru pertama untuk anak-anaknya. Integrasi antara orangtua dan sekolah mengenai nilai-nilai yang baik harus menjadi landasan utama. 

Oleh karena itu penulis menyarankan setiap pertemuan komite agar membahas mengenai nilai-nilai yang harus dijunjung secara bersama. Seperti jika orang Islam tentunya, ketika disekolah diwajibkan peserta didik untuk shalat dhuzur berjamaah maka guru pun harus ikut juga melaksanakan tanpa terkecuali. Integrasinya bahwa di rumah pun setiap hari orangtua wajib mengingatkan hal ini.

Orangtua tanpa teladan nilai nilai baik  maka anak akan mencari tuntunan diluar rumahnya sehingga tontonan media sosial menjadi orangtuanya. Guru tanpa teladan disekolah maka  menciptakan pembelajaran yang tak bermakna dan penuh seremonial nan formalitas bagi peserta didik. Sehingga pada akhirmya menciptakan peradaban cemas. 

Semoga Allah selalu memberi kekuatan bagi orangtua dan guru untuk selalu menuntun peserta didik. Dan semoga Allah jadikan seluruh peserta didik kita menjadi anak yang cerdas, pintar, bermanfaat,dan tidak ketinggalan untuk mempunyai akhlak yang luhur serta bertaqwa kepada Allah SWT. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun