Mohon tunggu...
Edmu YulfizarAbdan
Edmu YulfizarAbdan Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemula

Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru SMA |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Sebagai Arsitek Peradaban: Penanaman Karakter dan Kolaborasi

5 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 5 Juni 2024   11:01 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugas guru dan orangtua adalah mencari tahu bakat dan minat peserta didik. Sekolahan adalah sebagai tempat memfasilitasi bakat dan minat peserta didik tersebut. Oleh karena itu adanya ekskul harus berlandaskan hasil assesment bakat dan minat yang diselenggarakan oleh sekolah yang bekerjasama dengan pakarnya. Dari hasil tersebut dapat digunakan untuk penentuan ekskul yang diselenggarakan oleh peserta didik. Adapun ekskul yang tidak dapat dicover oleh sekolah dapat diadakan kerjasama dengan pihak-pihak yang ahli tentunya dengan perjanjian diatas hitam dan putih. 

Kita pun ditanamkan oleh Kemendikbudristek bahwa setiap anak istimewa. Oleh karena itu guru harus mengenali setiap peserta didiknya dan wajib dapat melakukan komunikasi dengan setiap orangtua peserta didik baik terkait perkembangan anak tersebut maupun segala kendala anak tersebut.

3. Ajang penanaman karakter

Dalam hal penanaman kebiasaan karakter baik ini alangkah lebih baiknya direncanakan dengan matang oleh seluruh pihak pelaksana. Bukan sekedar hanya keperluan dokumentasi dan formalitas belaka. Mungkin beberapa prinsip dari buku "Atomic Habits" dapat dijadikan kerangka dalam menanamkan kebiasaan karakter baik seperti ;

  • Menjadikannya Terlihat : Dalam konsep ini peserta didik baru dapat menuliskan niat implementasi dengan format " Aku akan {PERILAKU} pada {WAKTU} di {LOKASI}" Sebagai contoh "Aku akan mengucapkan salam ketika bertemu siapapun di sekolah". Merancang Lingkungan dengan menjadikan petunjuk kebiasaaan baik terlihat, sebagai contoh " Jika kita ingin membiasakan salam maka lingkungan sekolah termasuk guru harus juga mengucapkan salam atau ketika kita ingin membuat anak tidak membuang sampah sembarangan maka perbanyak tempat sampah di titik keramaian".
  • Menjadikannya Menarik : Dalam konsep ini kita cenderung mengambil kebiasaan yang dipuji dan diterima oleh kultur kita karena kita memiliki kecendrungan untuk menyesuaikan diri dan menjadi bagian dari kelompok. Oleh karena itu guru jangan sungkan untuk memuji peserta didik yang melakukan kebiasaan baik. Karena dengan memuji tersebut perilaku anak didik dianggap normal. Walaupun kita mengetahui bahwa kita meniru kebiasaan dari tiga kelompok ini ; (1) Yang akrab dengan kita (2) Yang Banyak (3) yang Berkuasa. Oleh karena itu manfaatkan ketiga hal ini dalam sekolah untuk membuat kebiasaan tersebut menarik.
  • Menjadikannya mudah : Dalam konsep ini adalah mengurangi hambatan dari kebiasaan yang ditanamkan. Dalam contoh diatas  seorang guru tidak perlu gemuk aturan mengenai kebiasaan, cukup 1 atau2 kebiasaan seperti sebarkan salam dan buang sampah pada tempatnya yang disosialisasikan secara berulang-ulang maka kebiasaan tersebut akan mudah diikuti oleh peserta didik.
  • Menjadikannya memuaskan :  Dalam konsep ini adalah menggunakan penguatan ulang. Beri ganjaran atau apresiasi pada peserta didik setiap yang menyelesaikan kebiasaan baik tersebut.

Semoga dengan artikel kali ini dapat bermanfaat dan kita sama-sama menjadi arsitek untuk membangun peradaban bukan hanya menajdi pengekor peradaban yang tidak berkualitas. Salam bahagia dan salam hebat untuk seluruh guru di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun