Penghambat yang besar akan mempersulit kebiasaan, Penghambat yang sedikit akan mempermudah suatu kebiasaan. Kalimat ini penulis coba ringkas yang didapatkan dalam buku Atomic Habits karya dari James Clear.Â
Buku ini pun masih dalam proses penulis baca, dan sangat penulis rekomendasikan untuk semua orang khususnya yang berkecimpung di ranah pendidikan. Karena salah satu tugas satuan pendidikan adalah membudayakan kebiasaan baik.
Seyogyanya seorang guru harus menjadikan literasi sebagai kebutuhan. Apalagi yang sudah mendapatkan sertifikat pendidik maupun guru penggerak. Penulis sebentar lagi akan melaksanakan yudisium PPG (Pendidikan Profesi Guru) pada 23 April 2024 di Banjarmasin untuk mendapatkan sertifikat pendidik.Â
Program PPG tersebut penulis jalani bersama rekan-rekan selama 6 bulan. Tentunya banyak hal yang dapat dipelajari dan dikenang. Namun yang menjadi pertanyaan , apakah kebiasaan pada saat PPG itu dapat berlanjut ketika sudah mendapatkan sertifikat pendidik ?Â
Diantara kebiasaan yang dilakukan ketika PPG adalah membaca, menulis, dan mempratekkan hasil literasi. Tombak ujung dari seluruh kegiatan tersebut adalah berdampak pada peserta didik. Penulis sungguh ingat pada pengantar buku Atomic Hobit yang mengatakan bahwa bakat itu merupakan hasil dari latihan yang dibiasakan dan konsisten.Â
Untuk memperkuat hipotesis tersebut dalam buku ini disajikan seorang orangtua yang sejak sebelum lahir anaknya, bercita-cita menjadikan anak-anaknya juara catur dunia.Â
Singkat cerita ketika sudah punya anak sejak kecil orangtuanya selalu memperkenalkan catur melalui video, bacaan terkait catur di sekitar sudut rumah yang membuat setiap harinya anak-anaknya selalu fokus kepada catur. Hingga uniknya ada satu anaknya saat mandi pun bermain catur. Alhasil anak tersebut menjadi juara dunia catur di usianya yang sangat muda dan menjadi rekor dunia.
Dari kisah diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa, jika kita ingin menjadi guru profesional yang penuh manfaat maka sekeliling kita harus ada hal yang terkait dengan guru.Â
Hal-hal kecil dapat kita lakukan misalnya selalu membawa buku bacaan tentang guru atau peningkatan kompetensi guru di tas kita, menaruh beberapa bacaan di meja kerja kita, dan menargetkan diri untuk membaca misalnya 10 hari perlembar namun konsisten. Serta menuliskan apapun untuk meningkatkan daya pikir kita sebagai guru.
Tentunya kasta layanan guru paling tinggi dalam dunia pendidikan adalah menjadikan peserta didik layaknya anak sendiri. Sebagaimana kita tahu bahwa jika ada anak kandung kita mengalami kegagalan maka kita pun ikut merasakan kesedihannya, jika anak kandung kita dimarahi atau disakiti orang kita pun akan membela dengan totalitas.Â