Mulai malam ini banyak yang sudah bersiap-siap dalam perjalanan untuk menuju kampung halamannya. Sebut saja Mas Tri yang sedang bekerja memperbaiki teras rumah orangtua penulis di Samarinda pun malam ini pulang ke Jawa menggunakan kapal. Para pegawai juga mulai besok bersiap-siap menikmati cuti panjangnya. Â Semoga dengan adanya libur bersama ini dapat meningkatkan nilai silahturahmi dengan keluarganya yang mungkin sangat terasa sekali bagi perantau.
Tentunya disamping mempersiapkan barang dan segala pernak-pernik ke kampung halaman, pembaca yang mudik juga harus memastikan rumahnya aman baik dari potensi kejahatan orang lain maupun potensi internal rumah. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk membuat rumah aman selama ditinggal mudik
1. Pastikan Mengabari Tetangga Terdekat
Minimal tetangga rumah mengetahui bahwa kita sedang mudik ke kampung halaman. Jika tidak bertemu bisa melalui chat dengan handphone atau menelpon. Penggunaan teknologi tidak selamanya buruk jika digunakan secara profesional dan bijaksana. Namun alangkah lebih baiknya adalah langsung bertemu agar interaksi terjalin dengan hangat. Penulis sendiri pun izin dengan bapak RT ketika akan mudik, agar jika terjadi apa-apa mereka dapat menghubungi kita.
2. Titipkan Motor atau Masukan ke Dalam Rumah
Banyaknya pencurian yang terjadi sekarang ini mewajibkan kita untuk mengantisipasi segala hal termasuk motor. Penulis beberapa hari yang lalu menonton di tiktok bagaimana pencuri yang sudah ditangkap polisi disuruh untuk memeragakan cara menyalakan motor yang sudah dikunci ganda , ternyata hanya kurang dari 10 detik motor tersebut dapat dibobol.Â
Oleh karena itu menitipkan motor kepada tetangga atau teman yang kita kenal itu dianjurkan, penulis sendiri menitipkan motor kepada kaum masjid didekat rumah penulis, agar terjamin keamanannya. Jika tidak mau menitipkan ke pada tetangga atau teman, bisa dimasukan saja kedalam rumah dan pastikan arah kepala motornya ke kanan lalu kunci ganda dan dirantai.Â
3. Amankan Barang Berharga
Jika pembaca yang mudik maksimalkan pengamanan untuk barang berharga, jika berupa uang, emas atau perak dan sebagainya taruh saja di sebuah brankas dan tempatnya pastikan hanya pembaca yang mengetahuinya.Â
Perlunya mengunci di setiap pintu dan jendela agar meminimalisir aksi pencurian barang berharga. Penulis sendiri membawa ke kampung halaman barang berharga yakni laptop. Dan mengunci seluruh kamar agar tidak ada yang bisa membukanya. Dan bisa juga memasang CCTV disetiap sudut tempat yang pembaca gunakan untuk menyimpan barang berharga. Apalagi sekarang handphone bisa dinstall penghubung CCTV untuk dipantau setiap saat.
4. Mematikan Hal-Hal yang Perlu
Lampu kalau perlu dimatikan semua agar token listrik selama ditinggalkan tidak berkurang. Penulis sendiri menyisakan 3 lampu yang dinyalakan seperti ruang tamu, teras, dan dapur. Seluruh barang elektronik, kabel dicabut untuk menghindari kebakaran dan pastikan kompor dirumah aman dengan mencabut saluran tabung gasnya.
5. Bertawakkal Kepada Allah SWT
Sesudah semua usaha diatas dilakukan yang paling penting adalah tawakal (berserah diri) kepada Allah SWT. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang menasehati seorang laki-laki untuk mengikatkan untanya lalu bertawakkal. Maknanya adalah berupaya terlebih dahulu sebelum menyerahkan pasrah kepada Allah SWT. Libatkanlah Allah SWT disegala aktivitas kita, karena sebaik-baiknya penjaga kita adalah Allah SWT. Selamat berbahagia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H