sejak matahari membasuh bumi
langkah kaki mulai berderap
memburu aksara dan nada
entah hingga kemana
mencipta pada ruang-ruang gamang
berkelindan pada saat yang sama
laku yang tidak beda
entah itu konsisten atau komitmen
atau bisa jadi sedikit lebih fleksibel
biar tidak patah arang
sebab kayu yang lentur
tetap melambai meski angin bertiup
bayangan masih memburu
sebelum mata terpejam
terimahkasih untuk setiap tuju
untuk rangkaian suka yang jadi nyata
hingga esok nanti
ada petani yang siap menuai
memanen di ladang kehidupan
Mrican_Yogyakarta
Lantai 2 Gatot Kaca 4
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!