Mohon tunggu...
Edi Woda
Edi Woda Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Rasa Jurnalis

Teaching From Blog; sediakan bacaan bermutu Twitter: @edi_woda, IG: edi woda, FB: edi woda, Linkedln: edi woda,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mata Terpejam

17 September 2020   09:22 Diperbarui: 17 September 2020   14:57 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: mata terpejam/pojoksatu.id

sejak matahari membasuh bumi
langkah kaki mulai berderap
memburu aksara dan nada
entah hingga kemana
mencipta pada ruang-ruang gamang

berkelindan pada saat yang sama
laku yang tidak beda
entah itu konsisten atau komitmen
atau bisa jadi sedikit lebih fleksibel
biar tidak patah arang
sebab kayu yang lentur
tetap melambai meski angin bertiup

bayangan masih memburu
sebelum mata terpejam
terimahkasih untuk setiap tuju
untuk rangkaian suka yang jadi nyata
hingga esok nanti
ada petani yang siap menuai
memanen di ladang kehidupan

Mrican_Yogyakarta
Lantai 2 Gatot Kaca 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun