Kampanye melalui media sosial memang terasa aman karena tidak ada interaksi fisik yang kerapkali menyebabkan kekerasan. Namun tidak jarang konten di media sosial yang bernuansa politis menyulut permusuhan bahkan kematian, seperti yang terjadi di Sampang Jawa Timur.Â
Perbedaan pandangan politik membuat orang kehilangan nyawa. Pendukung calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin menembak Simpatisan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno dengan senjata rakitan karena terprofokasi oleh konten di media sosial facebook (Nathaniel, 2018).
Jejaring media sosial seperti facebook digunakan sebagai instrumen politik. Media sosial adalah media promosi efektif dalam dunia politik. Media berperan dalam dunia politik karena efeknya masif dan lebih cepat.
Media clearly perform important functions in politics. First, by the time we are teenagers, media are our most important source of political information. Second, media serve as potential sources of persuasion and decision making, both directly through endorsement and editorials, and indirectly, as a vehicle for candidates' and parties' speeches, platforms and advertisements. Finally, information and persuasion may lead to behavior or political activity (Lawrence Grossberg, et al. , 2006).
Opini publik dan politik dapat dibentuk melalui media sosial sebab hampir sebagian besar masyarakat (kaum milenial) menggunakan media sosial. Media sosial menjadi media promosi yang demokratis sebab media sosial menyediakan sumber informasi politik yang berpotensi untuk persuasi, pengambilan keputusan atau pilihan politik dan penggerak revolusi.Â
The mass media not only play a decisive role in communicating political ideas and setting political agenda, they also serve to reinforce the personalization of politics...The medium is not just important in personalizing poitics; it also helps to constitute the audience (Street, 2001).Â
Media sosial membuat masyarakat untuk berperan aktif, memberikan kontribusi dan feed back secara terbuka baik untuk memberikan informasi maupun respon. Komunikasi politik semakin terarah dan komunikatif melalui media sosial.Â
Karena itu perkembangan teknologi informasi amat berpengaruh dalam proses kampanye politik. Pengaruh tidak hanya untuk hal-hal positif tetapi juga memantik penistaan, penghujatan dan pencemaran nama baik.
Demi terhindar dari bahaya dan efek negatif dibutuhkan kedewasaan khalayak atau masyarakat dalam bermedia sosial. Sebab media sosial tidak memiliki gate keeper. Dalam bermedia sosial setiap orang dapat mengakses setiap konten informasi  yang  di upload secara bebas oleh pengguna media sosial.Â
Kurang adanya seleksi atau penyaringan dari pihak pemerintah atau lembaga terkait menambah daftar panjang kasus dalam bermedia sosial. Karena itu pemerintah dalam hal ini  Kementerian Komunikasi dan Informatika harus aktif untuk mendidik, membina, dan melindungi masyarakat dari dampak buruk media sosial.Â
Masyarakat harus memiliki pengetahuan. Sebab pengetahuan adalah kekuatan, dan kekuatan datang dari kesadaran (Villanueva, 2012). Masyarakat yang sadar media akan menggunakan media sosial secara bertanggung jawab yang kemudian membuatnya memiliki  pengetahuan politik yang benar. (Budiyono, 2016).Â
Selain itu  kekuasaan yang demokratis akan tercipta oleh kampanye politik yang damai. Kedamaian akan tercipta apabila masing-masing anggota masyarakat mengkampanyekan kebaikan di media sosial.