Mohon tunggu...
Edi Wibowo
Edi Wibowo Mohon Tunggu... -

Selalu menebar manfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pancaran Kulit Indah dari Hati Bahagia

9 Juli 2014   04:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pancaran Kulit Indah dari Hati Bahagia. Emosi dapat memengaruhi tampilan fisik seseorang, salah satunya tampak nyata lewat pancaran kulit.

“Jangan marah-marah nanti cepat tua,” begitu kata banyak orang ketika mendapati sahabat atau saudara meledak emosinya. Jika Anda diingatkan dengan kalimat tersebut ada baiknya menghentikan marah jika tidak ingin keriput datang lebih cepat. Berdasarkan studi yang telah dilakukan, ketidakmampuan seseorang mengontrol emosi berdampak buruk pada kulit, keriput datang cepat hanya satu dari dampak negatif lainnya.

Kulit Bereaksi
Kulit merupakan bagian tubuh terluar dan terluas yang berfungsi melindungi tubuh dari berbagai pengaruh negatif. Sehingga akan bereaksi terhadap pengaruh negatif. Berbagai emosi yang tak terkontrol seperti perasaan cemas, marah-marah, dan stres membuat tubuh memproduksi hormon kortisol. Hormon ini berpengaruh besar terhadap kulit mulai dari merusak kekuatan kulit menahan air dan menegangkan otot.
Pada saat stres, seseorang lebih sensitif dan reaktif terhadap sesuatu di lingkungannya. Ini karena daya tahan tubuh menurun akibat hormon kortisol yang dilepaskan. Sehingga tubuh mudah terserang berbagai gangguan, kulit salah satunya.
Stres dan gangguan kulit itu punya hubungan timbal balik. Stres dapat menyebabkan munculnya gangguan kulit dan gangguan kulit membuat stres. Memang seperti lingkaran setan yang tak ada ujungnya. Berikut gangguan kulit akibat stres yang sebaiknya Anda ketahui.

1.    Keriput
Emosi labil membuat keriput datang lebih cepat dari usia sewajarnya. Hati dan pikiran yang tidak tenang akibat beban pekerjaan, keluarga, sosial dan ekonomi menjadi ragam faktor penyebabnya.
Stres yang dialami direspon tubuh dengan adanya tarikan pada otot wajah sekitar dahi, sudut luar mata, dan di samping hidung tertarik. Jika stres berlangsung dalam jangka waktu lama garis-garis halus muncul di wajah Anda.
Tak dipungkiri, semakin usia bertambah tantangan hidup semakin berderet jumlahnya. Kondisi psikis yang sehat seyogyanya menjadi pondasi menjalani kehidupan dan agar keriput tak datang lebih cepat.

2.    Jerawat
Saat stres, gangguan kulit acapkali menghampiri banyak orang. Misalnya, saat akan menghadapi hari besar seperti ujian, wawancara kerja, atau pernikahan bintik-bintik merah muncul lebih banyak.
Hal di atas diamini para ahli, seperti profesor dermatologi dari University of Texas Southwestern Medical Center, Lisa A. Garner. “Kondisi emosi tak memicu jerawat baru tapi memperparah jerawat yang sudah ada," tutur Garner seperti dikutip dari WebMd.
Kehadiran jerawat karena stres diawali dari meningkatnya produksi kelenjar lemak di bawah kulit. Stres menyebabkan peningkatan produksi neuropeptida pada kulit yang mengatur kadar minyak dalam tubuh. Kelenjar minyak yang terlalu aktif bekerja membuat kulit berminyak. Kulit  dengan minyak yang terlalu banyak membuat kulit lebih rentan terhadap kehadiran jerawat.

3.    Psoriasis
Penyakit yang namanya asing di telinga ini tak bisa diremehkan meski hanya satu hingga dua persen populasi menderita psoriasis. Informasi mengenai penyakit kulit ini juga belum banyak, sehingga masih banyak masyarakat Indonesia khususnya yang ”meraba” dalam mengobatinya.
Psoriasis merupakan suatu proses inflamasi yang menyebabkan kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang berdampak pada kelainan kulit, dtandai dengan proses pergantian yang sangat cepat. Gangguan ini bisa datang kapan saja pada segala usia baik pria dan wanita. Tahukah Anda, stres jadi salah satu pencetusnya.
Pada kulit manusia normal, pergantian kulit terjadi tiga sampai empat minggu. Berbeda dengan penderita psoriasis pergantian kulit berlangsung jauh lebih cepat, dua hingga empat hari.
Gejala yang timbul pada penderita psoriasis awalnya timbul bintik-bintik merah yang makin melebar dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Bintik merah ini tidak selalu timbul di seluruh bagian kulit tubuh.

4.    Eksim
Eksema atau eksim merupakan gangguan kulit yang sering ditemui. Tapi bukan berarti disepelekan, karena hal ini dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya. jual smart detox Penyakit kulit yang tidak menular, ditandai dengan gejala kulit kering, gatal-gatal, dan kulit memerah. Siapa yang tidak sebal dengan kondisi seperti ini, tak heran stres pun datang. Sayangnya hal ini berdampak eksim akan sulit sembuh.
Selain itu, stres membuat penyakit ini kambuh. Memperbanyak meditasi bisa jadi sarana penting untuk mengolah hati dan pikiran serta menjauhkan dari gangguan kulit ini.

Salam

Edi Wibowo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun