Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

China Diamuk Covid-19 Lagi, Kita Mesti Waspada Usai Libur Lebaran

11 Mei 2022   11:10 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:16 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: shuttlecock)


WABAH virus Corona tetap menjadi ancaman nyata di depan mata. Buktinya, di China yang menjadi awal terjangkitnya pandemi Covid-19 di akhir tahun 2019, kini kembali harus berperang melawan amukan virus yang telah melanda di seluruh jagad itu. Sepanjang April 2022 lalu di salah satu kotanya, Shanghai yang berpenduduk 25 juta orang telah diberlakukan lockdown alias kuncian kota. Setidaknya setengah juta warga positif dengan jumlah meninggal 500 orang.

Warga tidak hanya berhadapan momok virus Corona tapi juga frustasi dengan sikap pemerintah yang mengunci warga tidak boleh bermobilitas. Paranoid pemerintah China menyebabkan warga terkungkung karena nafsu penguasa yang memberlakukan 'nol penyebaran covid'.

Media sosial yang beredar menunjukkan bagaimana warga harus berhadapan dengan 'orang putih besar' alias petugas berpakain hamzat. Seorang warga meronta-ronta ketika diseret ke lokasi karantina. Bagaimana petugas dengan kasar mengusir warga untuk mengosongkan sebuah apartemen karena akan menjadi tempat karantina.

Pemerintah China bahkan susah payah menyensor berbagai media sosial yang mengunggah tersiarnya kekacauan penanganan lockdown di Kota Shanghai yang bocor dan menjadi pemberitaan media dunia.

Tentu, kondisi itu tidak ingin kita alami. Namun, kewaspadaan menjadi kunci setelah kita menikmati silaturahmi dan leluasa bepergian dalam libur panjang Idul Fitri 1443 H.

Pemerintah bahkan menghitung jumlah warga yang melakukan mobilisai mencapai 85 juta orang sepanjang libur Lebaran. Tentu kita berharap, virus Corona dengan aneka variannya tidak kembali menyebar karena pemerintah menyatakan antibodi masyarakat telah naik menjadi 99,2 persen.

Kita masih ingat kekhawatiran sepanjang Februari 2022 lalu di mana varian Omicron membuat lonjakan kasus hingga angka 64.718 kasus positif pada 16 Februari. Beruntung berangsur melandai dan ancaman Omicron tidak sedasyat membuat ketakutan seperti pada Juli 2021 ketika varian Delta melanda.

Kebijakan pemerintah untuk menerapkan Work Form Home sepanjang pekan ini, setelah libur lebaran, harus diapresiasi sebagai langkah tepat agar kondisi fisik setelah silaturahmi dan perjalanan mudik kembali bisa dalam pemulihan.

Bagaimanapun sepanjang pekan liburan lalu tidak hanya menguras kantong, tetapi juga telah menyedot stamina fisik . Silaturahmi yang mempertemukan kita dengan banyak anggota keluarga dan kerabat, selain bermanfaat bagi jiwa kita, tentu bisa menjadi wahana penularan virus.

Secara jujur, kita sudah merasa percaya diri setelah vaksin pertama dan kedua hingga booster sehingga seolah akan luput dari penularan virus. Kita merasa baik-baik saja sehingga kerap tidak disiplin mengenakan masker. Keengganan memakai masker juga karena merasa ada yang membatasi keakraban dalam silaturahmi ketika mulut tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun