AKUN Twitter Roy Suryo mengunggah tampilan dua surat wasiat tulisan tangan dari Lukman bomber Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan dan penyerang Mabes Polri Zakiah Aini.
Mantan politikus Partai Demokrat yang dikenal sebagai ahli telematika itu menulis: "Meski (di)beda(kan) cara penulisannya: Kemiringan, Kapital/proporsional dsb. Namun, gaya bahasanya mirip, ada pendapat?"
Cuitan eks Menpora itu kemudian mendapat sahutan dari Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitternya @TofaTofa_id: " Tidak hanya mirip Kanjeng  @KRMTRoySuryo2. Tapi si dua wasiat yg beredar, ternyata pembukaannya sama PERSIS".
Mustofa kemudian menuliskan mengunggah kalimat pembuka kedua surat dari Lukman dan Zakiah, yang memang sama. "Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Wasiat kepada orang yang saya cintai karena Allah".
Bukan hanya kalimat pembuka, kata pertama isi surat hampir sama. Jika Zakiah memulai dengan 'wahai mamaku.  Sedangkan Lukman menulis sesuai dialek Makassar  'Wahai ummi ku'.  Alinea surat pun hampir berisi sama. Mereka mengharapkan keluarga jangan pernah meninggalkan salat dan mereka berharap bisa bertemu di Surga.
Ini alinea pertama surat wasiat dari Lukman: Wahai ummy ku minta maaf kalo ada salahku baik perilaku maupun lisanku. Jangan ki lupa senantiasa beribadah kepada Allah dan jangan ki tinggalkan sholat. Semoga Allah kumpulkan ki di surganya.Â
Bandingkan dengan aliena pertama surat wasiat dari Zakiah Aini:Â Wahai mamaku, maafin Zakiah yang belum pernah membalas pemberian keluarga. Mama, ayah jangan lupa senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan jangan tinggalkan salat. Semoga Allah kumpulkan kembali keluarga di surga.Â
Bahkan di alinea kedua juga masih mirip. Mereka meminta maaf dan menjelaskan pilihan melakukan jihad sebagai jalan Nabi/Rasul Allah. Kemudian mengenai harapan untuk bisa berkumpul di surga.
Disusul kemudian berbicara agar ibu mereka menjauhi perbankan karena memberikan riba yang menjauhkan dari keberkahan. Surat kemudian disusul dengan pesan-pesan dengan kepada keluarga.
Masyarakat sebenarnya  bisa menilai bahwa kedua peristiwa itu ada selang minimal dua hari. Lukman melakukan bom bunuh diri bersama istrinya Hasniawati yang hamil 4 bulan di gereja Katedral Makassar, pada Minggu (28/3). Sedangkan Zakiah melakukan serangan ke Mabes Polri pada Rabu (31/3) sore.