Seiring dengan kesan terpojok Moeldoko, kabar kurang sedap pun berhembus kencang. Muncul isu ia akan kena reshuffle jilid dua bersama satu hingga tiga menteri. Istana telah membantah hal ini. Namun, namanya isu tetap liar kencang.
Jika Moeldoko sibuk dengan segala tangkisan. Tidak demikian dengan Jokowi. Ia merasa tidak perlu terpancing dengan sengkarut partai yang selama ini menjadi oposan itu. Penolakan untuk membalas surat AHY merupakan strategi yang jitu. Alih-alih membalas surat buka suara pun enggan.
Jokowi sebaiknya tetap membiarkan isu kudeta itu menjadi masalah internal Demokrat. Waktu akan menjawab bagaimana kepemimpinan AHY sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H