Jakarta - Di tengah optimisme vaksinasi Covid-19 yang mulai dilakukan pada 13 Januari mendatang. Kegelisahan justru menyelimuti kondisi global dan di Tanah Air. Penularan Covid-19 terus  melonjak di akhir tahun dan berdampak hingga Januari ini.
Presiden Joko Widodo menyatakan kegelisahan tersebut. Hal itu berdasar jumlah kasus yang melonjak pada Desember dibanding November 2020. Jika November jumlah kasus baru pasien positif sebanyak 54 ribu meningkat menjadi 110 ribu pada Desember. Dua kali lipat lebih, Desember 2020 persisnya berjumlah 100.679 kasus pasien baru Covid-19.
Ia pun wanti-wanti antisipasi karantina wilayah atau lockdown.Â
"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo sama. Bangkok yang dekat-dekat kita juga lockdown. Terakhir, kemarin bukan hanya London saja, tapi Inggris juga," kata Presiden.
Jokowi menyampaikan hal itu, di hadapan para menteri dan gubernur se-Indonesia, Rabu (6/1/2021).
Ia pun meminta, semua pihak untuk hati-hati. "Jadi catatan kita semuanya jangan sampai terjadi lonjakan yang sangat drastis sehingga kita dipaksa untuk melakukan," katanya.
Pernyataan Jokowi tersebut menuntut kewaspadaan semua pihak. Tentu juga sebagai bagian dari warning bahwa lonjakan angka pertambahan kasus alias penularan sudah sangat mengkhawatirkan.
Sebagai gambaran, kondisi rumah sakit terutama di Jakarta sudah penuh oleh para pasien, terutama pada ruang ICU atau gawat darurat, termasuk ruangan untuk perawatan yang sudah sakit berat atau sedang.
Komandan RS darurat corona Wisma Atlet Kemayoran Letnan Kolonel Laut M Arifin mengatakan sudah kesulitan untuk mencari ruang ICU permanen sebagai rujukan para pasien. Ia pun terpaksa merawat pasien gejala berat sambil menunggu uang Intensive Care Unit (ICU) di RS lain.
Pemerintah melalui Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) Airlangga Hartarto kemudian menjanjikan akan meningkatkan  30 persen kapasitas tempat tidur di rumah sakit.
Menko Perekonomian itu akan meningkatkan kapasitas baik di rumah sakit pemerintah, rumah sakit umum daerah, dan rumah sakit swasta di seluruh Indonesia.
Di tengah keterbatasan rumah sakit akibat melonjaknya jumlah pasien yang perlu dirawat tentu sangat mengkhawatirkan. Hal itu menimbulkan antrian pasien. Selain itu makin padatnya pekerjaan tenaga medis tentu sangat mengkhawatirkan baik dalam penanganan pasien ataupun kondisi tenaga medis itu sendiri.
Saat ini jumlah total kasus kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 779.548 kasus sejak diumumkan pada 2 Maret 2020 lalu. Sedangkan total kematian sebanyak 23.109 dan total kesembuhan telah tercatat sebanyak 645.746 orang.
Sedangkan secara global total kasus mencapai 68.836.909 kasus dengan kematian mencapai 1.876.189 jiwa dan kesembuhan sudah mencapai 61.533.599 orang.
Peringatan Jokowi agar jangan sampai terjadi lockdown menyiratkan bahwa upaya 3T dan 3M harus benar-benar digalakkan. Jajaran pemerintah daerah hingga pusat harus benar-benar mampu menjamin terlaksananya 3T yaitu pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).
Selain itu, perlu diterapkannya 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) secara ketat kepada seluruh warga. Berjalannya 3T dan 3M menjadi solusi utama pencegahan secara masif penularan virus corona.
Benarlah kata Jokowi tidak hanya perlu kerja keras tetapi juga kerja mati-matian untuk membendung masifnya penularan Covid-19 sekaligus upaya pemulihan ekonomi di tahun kedua pandemi Corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H