Mohon tunggu...
editan to
editan to Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mengelola Usaha Percetakan

memperluas cakrawala

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dua Anak Wali Kota, Masihkah Buah Jatuh Tak Jauh dari Jokowi?

9 Desember 2020   17:10 Diperbarui: 9 Desember 2020   17:15 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Gibran (Foto: tribunnews)

PRESIDEN Joko Widodo segera akan memiliki dua anak sebagai walikota. Anak sulung Gibran Rakabuming Raka sebagai Walikota Solo dan anak mantu Bobby Nasution menjadi Walikota Medan.

Data hasil quick Count tersebut bisa menjadi cermin dalam perolehan resmi hasil pilkada serentak 2020. Komplet sudah, Jokowi berhasil mewariskan jejak birokrasinya kepada kedua anak sekaligus dalam waktu bersamaan.

Kemenangan mudah terjadi pada Gibran di Solo. Mayoritas suara diperoleh. Hanya menyisakan  belasan persen suara kepada rival, pasangan independen. Sedangkan di Medan, Bobby memang harus berjuang keras untuk mengalahkan petahana.

Kedua kemenangan ini adalah rekor meski sudah diprediksi banyak orang sejak awal. Nama besar Jokowi suka tidak suka ikut menentukan dukungan banyak partai politik.  Koalisi parpol pendukung Jokowi  ikut keroyokan mendukung kedua anak Jokowi.

Megawati Soekarnoputri memuluskan langkah kedua anak Jokowi yang secara instan memiliki keanggotaan PDIP. Sebagai kader baru, keduanya memang tidak harus berdarah-darah atau menghabiskan sisa umur untuk mendapat kepercayaan dari Mega mendapat kartu prioritas sebagai calon penguasa daerah.

Gibran pernah ditanyakan mengenai pencalonannya yang begitu cepat. Pengusaha kuliner ini dengan cerdik mengatakan momentumnya adalah sekarang. Tak bisa disalahkan Gibran yang diawal Jokowi menjadi presiden tak terbayang menjadi penguasa. Namun, telah berubah pandangan ingin menjadi bagian birokrat.

Orang pun tak bisa menyalahkan Jokowi yang mengatakan dengan kata bersayap, pilkada tergantung rakyat pemilih kalau tidak disukai pasti tidak dipilih.  

Namun, Jokowi mungkin lupa bahwa pencalonan pemimpin daerah bermula dari wakil rakyat. Ketika koalisi di parlemen dikuasai maka mulus lah jalan untuk menjadi seorang kandidat. Ketika tidak muncul banyak calon maka rakyat dihadapkan pada pilihan yang sulit.

Tak bisa dipungkiri posisi Gibran dan Bobby sebagai anak Jokowi tidak hanya mereguk popularitas tetapi juga banyak keistimewaan. Dua hal itu yang tidak dimiliki banyak orang sekaligus tidak boleh membuat iri orang lain.

Di balik itu, Gibran dan Bobby adalah pengusaha yang memiliki banyak kelebihan secara finansial. Itu pun tidak dimiliki banyak orang. Meski harta mereka bukan termasuk yang golongan tertinggi, dibanding beberapa kandidat lain tetapi lebih dari cukup.

Keduanya pasti menjadikan Jokowi sebagai rujukan dalam memimpin kota Solo atau pun Medan dalam lima tahun mendatang. Langkah-langkah Jokowi sukses memimpin kota hingga dua periode adalah cetak biru yang bisa menjadi pegangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun