Mohon tunggu...
Edi Surono
Edi Surono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Latar belakang: - ALUMNI SDN 055 MANDAU - ALUMNI SMPN 4 MANDAU-DURI - ALMUNI SMUN 3 MANDAU-DURI - ALUMNI ESQ LEADERSHIP - ALUMNI PPKT-1 PII KOMPUTINDO - ALUMNI Universitas Muhammdiyah Riau (UMRI) - SANTRI PADEPOKAN MAKRIFA'TULLAH - SANTRI PADEPOKAN JOWODIPO - SANTRI PADEPOKAN KALIMOSODO - Perguruan Silat Tenaga Dalam (PSTD) - TAPAK SUCI - IKATAN REMAJA MESJID MIFTAHUL HUDA (2005-2006) - KETUA SENAT UMRI (2007-2008) - KETUA UMUM BEM UMRI (2007-2008) - KETUA KOMISI BLM UMRI (2008-2009) - KETUA IKATAN PEMUDA PEMUDI KULIM - KETUA GERAKAN MASYARAKAT SEHAT - KADER LSM DAN ORMAS MANDAU - ANGGOTA GERAKAN ANAK BANGSA - POSKO KEMENANGAN CALON PILKADA 2010-2015 - PENDIRI DAN PENGGAGAS SUATU ORGANISASI PEMUDA DAN PARA REMAJA - SEKRETARIS PKS DPRA DESA PETANI - HUMAS PEMUDA AS-SUNNAH - SEKRETARIS PANITIA QURBAN TAHUNAN - SEKRETARIS PERSATUAN SEPAK BOLA GARUDA PUTRA - PENGURUS PERSATUAN SEPAK BOLA TUNAS GARUDA JUNIOR

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keadaan yang Tak Bisa Memberimu Jawaban

24 April 2012   16:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:10 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya abu yang tertinggal dari onggokan bara itu….
Enta apa yang memicu rasa tegamu hingga melepaskanku…
Aku masih kuat walau cintamu tak lagi membelai…
aku masih tegar walau hatimu berpindah-pindah..
Dan Semua tinggal kenangan yang tak di temani oleh senyawa pun.
Kini…..
Tidak ada lagi ucapan selamat yang mengantarkanku malam.
Bahkan tak ada lagi kulihat manisnya senyuman.
Pupuslah semua impian, angan dan harapan…
Kini…
Engkau dekat namun sulit dijangkau..
Lekat jua tak bisa kurengkuh…
Keadaan yang tak bisa memberimu jawaban…
Inilah sebuah penyelesaian dan bukan penyesalan.
Aku turut berbahagia walau mata tak sanggup melihat.
Aku rela atas lambang tulusnya cinta, engkau bersanding dengan dia.
Ini sudah takdirku demi pengorbanan yang kau puja dulu…
Dan, ini jua balasanku terlalu mencintaimu…
Maafin aku………….

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun