Mohon tunggu...
Wangsa Sailendra
Wangsa Sailendra Mohon Tunggu... -

Aku bukan masa lalu, tapi masa lalu membawaku ke masa depan..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Genangan Air di Jalan Protokol, Tamparan atau Tantangan Buat Jokowi

24 Desember 2012   05:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat Hujan begitu deras 22 Desember 2012 di atas batas normal curahannya yaitu di atas 300mm/jam, sehingga mengakibatkan beberapa ruas jalan ( 22 Titik ) tergenang air hingga 15-20 Cm, yang lebih menghebohkan PimProv DKI beberapa jalan Protokol tergenang juga hingga di depan Istana Negara, lagi-lagi Alam yang DISALAHKAN, bukankah Tuhan menciptakan Alam ini untuk Manuisa dan Manusialah yg mengelola dan memeliharanya ??r Infrastuktur Kota Jakarta semakin rapuh beda dengan Negara Tetangga misalnya begitu baik dan hampir dibilang sempurna, baik dari system transportasi massal, pertamanan, drainase ( lorong air bawah jalan/gedung) dan Sumur Resapan (berskala besar) di Taman Kota atau di sisi Gedung Pencakar Langit. Bang Jokowi menyalahkan Arsitek Kota Jakarta yang sudah buruk dari awalnya, memang begitu kanyataannya Drainase begitu sempit ( idealnya L x T = 3 x 3Meter) tidak terjadwal pemeliharaannya sehingga banyak yang tersumbat oleh Sampah dan Linbah Keras  begitu juga pengalirannya tidak effektif. Bang Jokowi seindahnya tak perlu menyalahkan Arsitek Kota Jakarta masa lalu, tapi bagaimana Anda bisa berbuat agar hal peristiwa ini tidak terulang lagi...bukankah Anda akan lebih dikenang oleh Masyarakat Jakarta,  karena Upaya Anda dalam membenahi Ibu Kota bebas Banjir ? Bang Jokowi sekarang ini Orang No.1, Anda bisa ambil Keputusan dan Peraturan demi Ibu Kota Indonesia Tercinta, Misalnya : 1. Pembenahan system Drainase secara berkala  ( kira memakan waktu 3 Tahun sudah selesai ) 2. Pembuatan Sumur Resapan di setiap Taman Kota 3.  Audit Ulang Gedung dan Pencakar Langit di Ibu Kota, - Tindak Tegas bagi Pengelola Gedung di Jakarta yang tidak memilki Taman Hijau 30% dari luas area Gedung . -  Tindak Tegas bagi Pengelola Gedung yang tidak  memiliki Sumur Resapan ( tetntukan dimensi dan kedalaman sesuai standard International ) 4. Sosialisasi kembali pada Masyarakat Jakarta untuk tidak membuang sampah dan limbah keras ke sub-Drianase ( selokan/kali ), bisa melalui Kelurahan lalu ke RT-RW, Kalau perlu via Visual Extrim dampak buruk dari pembuangan sampah sembarangan, penyadaran pada masyarakat sangatlah perlu pemerintahan tingkat bawah RT-RW dan Kelurahan harus memberikan tindakan Administratif bagi Warganya yang nakal. 5. Maintenance/Perawatan secara teratur dan kontinue keseluruhan system, jika Pemda tidak ada tenagam bisa dilimpahkan ke fihak Swasta yang profesional. Kiranyanya Kita sama-sama berjiwa besar dalam menghadapi teguran dari Alam..dengan begitu kita dapat menyikapinya secara positif dan ikhlas dalam mengambil tindakan dan keputusan yang berarti untuk Bangsa ini.. Terima kasih bagi Anda yang telah membaca artikel kami..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun