Mohon tunggu...
Wangsa Sailendra
Wangsa Sailendra Mohon Tunggu... -

Aku bukan masa lalu, tapi masa lalu membawaku ke masa depan..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Titik Awal Kemajuan Politik Islam: " Isra' Mi'raj " (Sebagai Teladan)

28 Mei 2014   01:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:03 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="836" caption="Al-Isra 17-1"][/caption] Dalam berbagai ulasan tentang Isra' Mi’raj, sangat jarang dikemukakan sisi kepemimpinan beliau. Yang sering diulas adalah sisi 'kontroversi', apakah Nabi saw melakukan Isra' Mi’raj dengan jasad dan ruhnya sekaligus, atau dengan ruhnya saja. Atau pembahasan Isra' Mi’raj hanya berkutat pada dimensi shalat sebagai 'oleh-oleh' Nabi Muhammad S.A.W dari perjalanan itu. Namun tidak melihat dari sisi masa pada saat itu sebelum Allah Sang Pemanggil, memerintahkan Beliau untuk Mi'raj .. ? dan dampak Politik Islam sesudah Mi'raj. Sebelum Isra' Mi'raj masa itu Nabi dan para pengikutnya berada di atas Bukit yang begitu gencar mendapat tekanan Politik dan segala sendi kehidupan (artikan diembargo) oleh kaum Quraish, baik dalam Ekonomi dan Budaya, Disanalah pembuktian Keteladanan dan Kearifan Nabi sebagai Pemimpin pengikutnya (koalisi murni karena Allah) Peristiwa Isra dan Mi’raj terjadi satu tahun sebelum peristiwa Hijrah dari Mekah ke Madinah untuk mendirikan Negara disana, tentunya keputusan Rasulullah untuk membangun Negara di Madinah tidak mungkin sempurna kecuali dipenuhinya dua hal, yakni ideologi dan sistem yang dibangun haruslah kuat, akurat dan sejalan dengan fitrah manusia.. Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh Allah punya Kehendak dan Rencana, sebelum Rasullullah membangun sebuah Negara dan Pemerintahan yang Kuat di Madinah, maka Allah memberikan Strategi Politik yang Maha Jitu untuk Muhammad SAW yang tidak diberikan oleh Nabi-Nabi dari Bangsa sebelumnya... Itulah ISRA' Mi'RAJ yang sekaligus mendobrak penentu antara Tauhid dan rasional, atau boleh dikatakan revolusi mental saat itu... Mengapa demikian ? inilah sisi lain dari Isra Mi'raj yang mempengaruhi Peta Politik Dunia saat itu. "Sebelum Mi'raj ,Nabi Muhammad SAW melakukan Sholat dimana saat itu Rasullullah sebagai pemimpin (Imam) Sholat di Baitul Maqdish (Masjidil Aqsha) dimana para ma'mumnya adalah para Nabi-Nabi sebelumnya termasuk Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS (Bani Israil) dimana Bani Israil yang pada saat itu mengusai kekuasaan mayoritas, Dengan begitu garis politikpun merubah semua doktrin-doktrin merugikan kaum Muslim pada masa itu.." TANDA TANYA BESAR : Bagaimana dengan maraknya Politik bangsa kita saat ini, yang saling Hujat, Cela Fitnah sesama Muslim itu sendiri... ? Apakah cara berpolitik kita (akar rumput) dalam media-media sudah sesuai dengan Akidah, Norma Agama yang kita anut saat ini ? Sudahkan para pemimpin Islam meneladi yang pernah Rasullullah contohkan dalam berpolitik dan bernegara ? Adakah Sikap dan Sifat Calon Kepemimpinan kita sesuai dengan yang dimiliki oleh Rasulullah ? REALITA SAAT INI : Pudarnya kewibawaan para pemimpin kita, salah satunya disebabkan oleh hilangnya keteladanan mereka. Antara kebijakan di atas kertas dengan realitas seringkali berbeda. Suatu saat pemimpin berbicara tentang pemerintahan yang bersih, tetapi ternyata di kemudian hari terbukti justru ia yang terjerat kasus korupsi. Seorang pemimpin mengajak rakyat hidup sederhana, namun di lain kesempatan justru ia memberi contoh hidup mewah, misalnya dengan menggelar pesta yang wah! Maka, di tengah minimnya teladan kepemimpinan politik saat ini, semoga kita menemukan pemimpin-pemimpin ber-akhlak karimah, yang sanggup mengambil teladan universal kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Pemimpin yang demikian inilah yang dinanti-nanti kehadirannya oleh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun