Mohon tunggu...
Pace Edison
Pace Edison Mohon Tunggu... -

a simple person, and wanted to write to learn share of the small things, and want to see a issues in a more external perspective . ( Blog pribadi saya : www.maykoedison.wordpress.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Facebookers & Upaya Diplomasi HAM di Papua

30 Oktober 2010   19:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:58 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

" Benar - benar menghebohkan " Video Kekerasan ABRI di Papua, seminggu lalu saya berada di Yogya dan beberapa teman facebookers ' meng-Tag , gambar video kekerasan ABRI terhadap Tokoh Agama, seorang pendeta di Padalaman Papua ke account facebook saya, saya tidak mau berspekulasi tentang benar atau tidaknya video tersebut, hanya saya menyayangkan perilaku moral dari prajurit kita, yang hanya bisa bertindak untuk masyarakat kecil, banyak kejadian kekerasan di Papua, yang selalu diperlihatkan di depan masyarakat, tetapi tidak terekspos ke publik, secara gamblang video tersebut menunjukkan seorang pria Papua yang alat kelaminnya dipukul dengan sebatang benda tumpul saat diinterogasi oleh beberapa orang yang diduga personel keamanan Indonesia. Tayangan video yang meresahkan ini muncul saat Pemerintah Indonesia dihadapkan pada gelombang kritik sehubungan dengan dugaan penganiayaan oleh pasukan keamanan terhadap anggota separatis di Papua.

Pria Papua ini ditelanjangi dan salah satu interogator menindih dada pria yang diduga anggota separatis ini dengan kakinya seraya menanyakan lokasi penyimpanan senjata. Setelah pria tersebut menjawab dengan menyebukan lokasi penyimpanan senjata ada di sebuah kandang babi, salah satu interogator berteriak: "Bohong, bohong."

Interogator lainnya menganiaya pria Papua itu dengan menggunakan sebatang benda tumpul yang diambil dari kobaran api dan mengepulkan asap. Pria ini mengerang kesakitan saat tindakan penganiayaan itu dilakukan berulang kali.

Tayangan video ini diambil dengan menggunakan kamera telepon seluler oleh salah satu interogator yang mengenakan pakaian preman. Sulit untuk memverifikasi identitas personel keamanan yang mengenakan pakaian preman dalam tayangan video. Namun, hasil tayangan dapat menunjukkan interogator cukup profesional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun