Mohon tunggu...
Pace Edison
Pace Edison Mohon Tunggu... -

a simple person, and wanted to write to learn share of the small things, and want to see a issues in a more external perspective . ( Blog pribadi saya : www.maykoedison.wordpress.com)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbeda-beda tetapi Tetap Satu, Satu tapi Tetap Berbeda

5 April 2010   05:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:59 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pelajaran kewarnegaraan yang di ajarkan di Sekolah Dasar, atau di dunia pendidikan saat ini, kita ditekankan untuk memahami dan menyikapi perbedaan yang ada di negara kita, Dasar Negara kita, memberikan pencerahan terhadap hal tersebut, bahkan perbedaan itu yang menyebabkan kita diakui negara lain, sebagai negara yang mempunyai kawasan terluas perairan dengan suku, agama dan bahasa, yang tersebar di Nusantara ini.

Dalam konteks itu, pendekatan Nasionalisme di bangun melalui dunia pendidikan, dan hal tersebut mampu menerobos berbagai keaneka ragaman budaya dan bahasa yang ada di nusantara, tetapi dalam konteks Ujian Nasional dalam kaitan dengan  Nasionalisme hanyalah sebuah " Kolonialisme Modern" .

Sebuah daerah dengan fasilitas terbatas dipaksakan untuk bersaing dengan daerah lain, ini hal yang sangat memprihatinkan , sebuah sekolah tidak berfasilitas selayaknya, tetapi dipaksakan untuk mengikuti standar pendidikan yang ada, ini artinya pemerkosaan dunia pendidikan, dan jajaran kementrian diknas adalah pihak yang paling bertanggung - jawab.

Kita menghargai keinginan pemerintah tetapi, meningkatkan kualitas pendidikan dengan standar nasional UN, belum menjamin kualitas pendidikan kita, dibutuhkan beberapa tahun lagi, saatnya kita perlu menyiapkan fasilitas dasar pendidikan, mulai infrasturkturnya dulu.

Di Papua, bahkan di Ibu Kota provinsi papua, nyaris untuk pelajaran TIK, sebagian sekolah belum mempunyai sarana praktikum LAB Komputer, tetapi mata pelajaran TIK sudah di SK kan. dan dengan terpaksa siswa/i dipaksakan bermimpi tentang Komputer , MS-Windows dan lain-lain aplikasi. sehingga menurut saya, kita hanya satu dalam nasionalisme semu, dalam dunia nyata kita tetap berbeda, nyatanya pendidikan tidak disikapi dengan kebutuhannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun