Mohon tunggu...
edisi siedi
edisi siedi Mohon Tunggu... -

belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pasang Badan Karena Terhipnotis

28 Juli 2012   12:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:31 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hati-hati,jangan sembarang membalas sms (mungkin isinya ttg hal2x urgent,seperti teman yg mengaku kecelakaan dll) atau menelpon balik,miscall dari no yg tidak kita kenal,Saat anda menjawab sms atau menelpon balik maka kemungkinan si penghipnotis akan berusaha supaya anda bisa berbicara dengan dia.Saat berbicara itulah anda akan di hipnotis,walaupun cuma by phone (saya juga tidak tahu apakah hipnotis bisa di lakukan by phone yang pasti saya yakin si korban selalu menuruti perkataan si pelaku).

Adapun modusnya ada yang berpura-pura menjadi teman anda,saudara anda atau siapapun yang anda kenal,anda pun akan sangat yakin, bahwa itu memang benar,karena sudah dalam pengaruh hipnotis.kejadian ini saya saksikan sendiri beberapa hari yang lalu,di counter teman saya.Datang seorang pemuda sambil berbicara di Hp nya,membeli pulsa electrik @100rb(menurut teman saya kadang mereka minta yg berbentuk voucher dan minta digosok lalu di kirimkan via sms).Transaksi pertama di bayar,lalu dia minta lagi diisikan @100rb untuk 3 nomor yang berbeda,sambil terus bertelpon dengan wajah yang terlihat tegang,teman saya sdh pengalaman tentang hal ini dan teman saya pun curiga bahwa pemuda ini ada kemungkinan di bawah kendali hipnotis berdasarkan pengalamannya,dengan bermaksud menolong pemuda itu,teman saya berpura-pura dengan mengatakan pulsa sdh dikirim dan meminta pembayaran,lalu pemuda itupun memberitahukan bahwa pulsa sdh diisi kepada lawan bicaranya lewat hp yang sedari tadi dalam kondisi tersambung,beberapa menit kemudian pemuda itu kembali mendesak teman saya untuk segera  diisikan karena menurut pemuda itu adiknya bilang pulsa blom masuk dan dia bersedia mengunakan Hpnya sebagai jaminan,tentu saja teman saya menolak,lalu teman saya meminta hp pemuda itu dan bermaksud mendengarkan percakapan orang itu,namun di tolak oleh pemuda itu,sempat teman saya meraih hp yg masih di tempelkan di telinga pemuda tersebut dan sekilas terdengar di hpnya"tolong kamu dengar dulu"yang tentunya omongan itu di tujukan kepada pemuda tersebut..teman saya  berusaha menjelaskan kepada pemuda itu ,bahwa dia dalam kendali hipnotis namun pemuda itu keukuh bawa lawan bicaranya adalah adiknya, khirnya temanku pun tak berdaya dan mengusir pemuda itu ,anehnya pemuda itu tidak marah..bahkan dia pergi dalam kondisi hp tersambung dan masih terlibat pembicaraan.

Seminggu sebelumya ada juga kejadian di counter lain,isi pulsa sampai 1,4juta (si pembeli 1 jam kemudian baru sadar kalau sudah terkena hipnotis,dia hanya bisa tahan badan karena tidak punya uang),jadi kesimpulan saya,jika karena suatu hal ,anda harus bertelepon dgn orang yang anda tidak kenal,lebih baik gunakan loudspeaker,atau setidaknya ceritakan pada teman dahulu dan percakapan di ketahui teman atau saudara lain sehingga apabila terjadi sesuatu teman atau saudara kita bisa mengantisipasi.jangan sampai di hipnotis lagi,nanti bukan saja pasang badan,tapi bisa jual badan........


  • Catatan: masih banyak lagi penipuan modus lain, salah satu yang baru saya terima  adalah sms yang berbunyi, "Maaf melalui sms,kalau mau di terusin atau bayar sewa kontrakan rumahnya, ke adik saya herdian no hp 085222288580,soalnya sdh saya jual/kuasakan ke adik saya trims".bagi yang biasa mengontrak rumah berita ini juga bisa mengecoh,jadi intinya lebih baik berhubungan lanngsung dengan pemilik .


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun