Jangan dibaca ah, jadi malu
____________________________
 Pada suatu ketika, adalah salah satu kalimat yang masyhur(viral/terkenal) digunakan untuk mengawali bercerita, hingga aku pun ikut-ikutan menggunakannya pada susunan tulisan ini, tidak apakan?.
 Pada suatu ketika, ada seorang laki-laki yang membawa(angon) kambing berjalan di pinggiran sawah, kemudian ia berpapasan dengan laki-laki compang camping tak karuan dan tiba-tiba berucap (entah kpd siapa),"mplaku2 kok karo ketek". Kemudian laki-laki(angon)tsb heran dan merasa aneh karena yang bersamanya adalah kambing bukan monyet(ketek), hingga ia menyahuti ucapan laki-laki compang-camping tsb,"bento, iki wedus ora ketek"(jwb dg tegas). "Aku ngomong karo weduse kok" (sahut laki-laki compang camping).
 Begitulah hamba yang kasyaf(terbuka hijabnya), walaupun ia berpenampilan compang camping akan tetapi hatinya sangat tertata rapi dan bersih dari penyakit-penyakit hati, sehingga Alloh memberi ia bisa melihat batin seseorang. Pelajaran; kita tidak boleh meremehkan orang-orang yang berpenampilan/berupa tidak baik, bisa jadi hatinya baik dan bisa jadi itu wali(kekasih)nya Alloh.
 Alloh senantiasa melihat hati(batin) hambanya bukan penampilan(dzohir). Semoga Alloh memberikan hati kita menjadi futuh agar semakin takwa kepada Alloh. Kalau kita takwa semoga menjadi orang yang senantiasa bersyukur.
* * *
Kembang, 2020
=;= Kembang Pinggir Sawah =;=
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H