Mohon tunggu...
Edi Safrizal
Edi Safrizal Mohon Tunggu... -

Seorang sarjana hukum yang suka mengamati berbagai isu yang berkembang di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kompasiana dan Resiko Jebakan UU ITE

3 Mei 2010   03:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kompasiana adalah media dunia maya yang baru saya kenal. Ada sebuah fenomena menarik yang saya saksikan di kompasiana ini, kebebasan mem-post berbagai tulisan tanpa moderasi membuat media ini menjadi ajang ampuh untuk menampilkan kualitas diri, tapi di sisi lain, media ini juga cuklup efektif untuk dijadikan sarana mempermalukan diri sendiri. Bahkan kalau sampai kebablasan bisa membuat orang terancam pasal-pasal pidana. Terutama UU ITE.

Saya masuk ke sini karena ajakan seorang teman, gara-gara tertarik oleh cerita teman saya tersebut tentanga adanya 'perdebatan' di media ini antara Win Wan Nur, seorang kontributor untuk superkoran apakabar yang tulisan-tulisannya kami gemari.

Perdebatan tersebut terjadi antara Win Wan Nur dengan Tengku Zulkhairi seseorang yang dengan licik memfitnahnya dengan berbagai fakta hasil rekayasa di tulisan ini http://filsafat.kompasiana.com/2010/03/20/membongkar-%E2%80%9Ckerancuan-di-atas-kerancuan%E2%80%9D-pemikiran-win-wan-nur-oleh-teuku-zulkhairibersambung/#comments. Ketikas saya membaca bantahan yang ditulis oleh Win Wan Nur di tulisan ini http://sosbud.kompasiana.com/2010/04/10/beginilah-cara-seorang-fundies-menikam-dari-belakang-sebuah-tanggapan-untuk-teuku-zulkhairi/ . Saat itu saya pun memahami latar belakang munculnya tulisan pertama dari tengku Zulkhairi, yang berawal dari ketidak mampuannya berdebat dace to face dengan lawannya. Karena tidak bisa menerima kekalahan Tengku kemudian diam-diam mempost serbuah tulisan yang mendiskreditkan lawannya di media ini, tanpa si lawan sendiri di beri tahu apalagi diberi hak untuk menjawab berbagai tuduhan yang dia lancarkan.

Melihat apa yang dilakukan oleh tengku Zulkhairi ini, saya merasa ini bukan lagi sekedar melanggar etika dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan kepada umum, tapi aspa yang dia lakukan sudah mengarah kepada perbuatan kriminal. Ini tentu sangat tidak bisa diterima, untuk itu saya menawarkan bantuan kepada saudara Win Wan Nur kalau-kalau dia bersedia membawa urusan ini ke ranah hukum. Tapi beliau menolak dengan alasan urusan ini terlalu remeh dan dia sendiri tidak merasa nyaman menggunakan pasal-pasal ITE yang dia tolak keberadaannya untuk menyerang lawan. dan mau tidak mau saya pun menghargai keputusan beliau. Dia membiarkan saja masalah itu sebagai pembelajaran dan lebih memilih pembaca sendidri yang menghukum orang yang memfitnahnya dengan berbagai komentar.

Tapi meskipun orang yang menjadi korban di sini tidak berniat membawa kasus seperti ini ke ranah hukum, tapi adalah sangat beresiko kalau kita mencoba-coba mengikuti jejak Tengku ini untuk menyebarkan fitnah terhadap seseorang di media seperti ini, karena di negari ini hukum untuk kasus-kasus seperti ini berat sekali.

Jadi sebagai penulis di media yang bebas seperti ini, sebaiknya kita banyak berhati-hati. Jangan sampai karena terbawa nafsu malah nasib berakhir di bui.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun