Mohon tunggu...
Edi Safrizal
Edi Safrizal Mohon Tunggu... -

Seorang sarjana hukum yang suka mengamati berbagai isu yang berkembang di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dan Orang Malaysia Pun Emosi...

2 September 2010   08:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:31 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

"Politik (Malaysia) sekarang sangat jelek dan sentimen rakyatnya harus dididik. Orang Malaysia bukannya tidak peduli dengan apa yang terjadi, tetapi dia tidak tahu karena media tidak memberitakan sama sekali,"  (Anwar Ibrahim)

Pernyataan Anwar Ibrahim di atas benar sekali, karena rakyat Malaysia itu memang pada kenyataannya memang bodoh-bodoh sekali, mereka hidup dalam tempurung yang sengaja didesain oleh penguasa mereka untuk melanggengkan kekuasaan yang mereka genggam.  Akibatnya orang Malaysia tidak mengenal diri mereka sendiri.

Belakangan di Kompasiana ini saya baca ada banyak sekali artikel yang mencerminkan panasnya hubungan Indonesia-Malaysia.

Tapi ada satu yang sangat menarik bagi saya adalah istilah baru yang diberikan oleh seorang Kompasioner untuk Malaysia yaitu MALINGSIAL...

Istilah ini saya pikir memang tepat sekali untuk dipermanenkan sebagai istilah tidak resmi untuk menyebut negara dan bangsa Malaysia.
Istilah ini perlu dipermanenkan karena Malaysia memang terbukti bangsa Maling,  kaum Melayu di Malaysia bisa kaya secara ekonomi karena mereka mencuri hak-hak dari minoritas di negara mereka melalui NEP.  Mereka kaya dari hasil keringat para pekerja asing yang diantaranya termasuk TKI, tapi mereka memperlakukan pekerja asing yang telah membantu pembangunan negara mereka ini dengan buruk sekali.

Dan yang terakhir satu lagi bukti mereka adalah negara pencuri adalah ketika mereka menangkap petugas resmi negara Indonesia karena petugas Indonesia menangkap Pencuri Ikan dari Malaysia.
Jadi jelas…istilah MALINGSIAL yang diberikan oleh seorang kompasioner kepada Malaysia itu memang sudah sangat tepat, ada dasarnya ada alasan yang sangat kuat dalam melatarinya. Toh fakta-fakta membuktikan kalian itu memang bangsa pencuri alias MALING, lalu kalian yang hidup di negeri Malingsial adalah orang-orang yang sial, karena tidak memiliki budaya sendiri, tidak memiliki lagu daerah yang asli, tidak memiliki tarian daerah yang asli, dan tidak memiliki kebebasan berekspresi, orang beroposisi dituduh sodomi…jadi istilah yang dialamatkan oleh seorang kompasioner kepada bangsa di seberang selat Malaka itu sudah tepat sekali dan tak perlu diperdebatkan lagi. Dan saya pikir alangkah sangat baiknya seandainya sebutan MALINGSIAL ini mulai kita pergunakan secara luas dalam semua percakapan tidak resmi di negara ini.


Pemberian sebutan MALINGSIAL tersebut rupanya sangat telak menghunjam ke sanubari orang-orang Malingsial yang juga menjadi pembaca Kompasiana dan mereka yang biasa menyebut orang Indonesia dengan sebutan INDON yang menghina ini pun mulai gelap mata memberikan istilah INDONE SIALAN ATAU INDOG SIALuntuk menyebut Indonesia.

Tapi tentu saja istilah-istilah yang diberikan oleh orang Malingsial kepada Indonesia, itu hanyalah istilah kosong yang jelas sama sekali tidak membumi. Istilah seperti itu muncul karena orang Malingsial memang bodoh sekali (seperti kata Anwar Ibrahim orang Malingsial itu harus dididik karena mereka memang bodoh sekali) sehingga mereka terbiasa membuat istilah seenak perut sendiri, tanpa perlu ada alasan yang kuat yang melatar belakangi, misalnya, di Malaysia, Telepon Seluler disebut BIMBIT.

Karena mereka bodoh sekali itulah, mengapa istilah-istilah yang mereka berikan untuk Indonesia selalu hanya murni berdasarkan emosi yang tidak terkontrol saja, sama sekali tidak memiliki dasar yang kuat dalam pembuatan istilah itu, paling-paling kalaupun istilah itu kalian gunakan, istilah itu hanya membuat mereka puas dalam ilusi, seperti puasnya ketika laki-laki di negeri Malingsial membayangkan kemontokan Siti Nurhaliza merasa puas sambil masturbasi (meracap dalam bahasa Malingsial yang kacau itu) .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun