Keluarga mana yang tidak sedih ditinggal bagian keluarga yang dicintainya yang telah bersama sekian tahun. Tidak menyangka, tidak mungkin secepat itu, ... itulah penyangkalan sementara dari kejadian yang sebenarnya terjadi.
Saya pun tergerak sejenak untuk menuliskan kesan sedih, ditinggalkan Jupe yang bukan siapa-siapa buat saya pribadi. Saya bukan penggemar Jupe, akan tetapi ikut sedih dan menangis mengingat perjalanan hidup kita memang tidak bisa kita prediksi dengan mengikuti keinginan kita. Setiap kata-kata yang pernah keluar, seakan memberikan sinyal akan perpisahan yang bakal terjadi.
Teringat kembali akan perjalanan anakku Raditya, yang  terkena leukemia beberapa tahun yang lalu. Begitu berat bagi kami, mengingat kembali perjuangan kita untuk menaklukkan kanker anak kami. Luka yang tidak bisa sembuh, terkadang muncul di saat-saat yang tidak terduga, saat sedang sendiri, saat sedang di jalan, saat mendengar berita meninggalnya Jupe ini.
"ma...Jupe mau tidur dulu" itu kata terakhir Jupe kepada ibunya Sri Wulansih.
"pak.. Radit mau pulang..." itu kata-kata anakku terakhir ... yang berpola sama.
Kata itu sangat dalam dan tidak dapat saya lupakan, sampai saat ini masih begitu terasa energinya, terkadang membuat saya tidak mampu untuk sekedar menahan butiran air menetes di sudut mata. Perasaan yang begitu berat ibu Sri Wulansih, yang pernah saya rasakan, dimana seharusnya anak kita yang menguburkan kita, justru sebaliknya kita harus menyaksikan anak kita berpulang dahulu dan menguburkannya.
Perjuangan ternyata belum berakhir, karena 1 tahun kemudian istriku terkena kanker ayudara (ca mammae). Hampir 5 tahun berjalan kita berjuang bersama-sama menaklukkan penyakit yang membuat trauma kita sekeluarga.
Kita tidak boleh lengah, tidak boleh menyerah.. untuk menaklukkan ujian yang begitu berat, dan terkadang tanpa pemberitahuan, .. dan memaksa kita untuk selalu siap menghadapi masalah yang sungguh tidak ada dalam rencana yang kita buat.
Selamat jalan Jupe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H