Agribisnis pertama kali dikenal dari bahasa inggris, yaitu gabungan dua kata yang terdiri atas agriculture yang berarti pertanian dan juga business yang berarti bisnis atau kegiatan usaha. Agribisnis secara sederhana bisa diartikan dengan bisnis atau kegiatan usaha berbasis pertanian dan bidang-bidang lain yang mendukungnya.
Semua kegiatan yang berhubungan dengan produksi, distribusi hingga produk tersebut sampai di tangan konsumen dalam sektor pertanian merupakan kegiatan agribisnis. Agribisnis yang nama lainnya merupakan sosial ekonomi pertanian ini menerapkan kegiatan usaha dari hulu hingga hilir yang utamanya diterapkan dalam rantai sektor pangan. Â Â Â Â Â Â
Agribisnis mempelajari aspek agroinput atau penyediaan bahan baku, aspek budidaya tanaman termasuk panen dan pascapanen, aspek agroindustri atau biasa disebut pengolahan hasil-hasil tani, aspek pemasaran yang menjelaskan mengenai bagaimana agar produk tersebut bisa terjual kepada konsumen yang membutuhkan dan yang terakhir ialah aspek penunjang.
Dalam suatu subjek, agribisnis mencakup cara-cara dalam memperoleh keuntungan dari bidang hulu hingga hilir di sektor pertanian. Dari semua aspek diatas, aspek budidaya merupakan inti dari kegiatan agribisnis meskipun beberapa perusahaan agribisnis atau orang yang melakukan usaha agribisnis tersebut menyerahkan proses budidaya ke pihak lain.
Agribisnis masa kini sudah tidak menerapkan pertanian subsisten, yang pemanfaatannya terbatas hanya untuk pengelola usaha agribisnis tersebut. Akan tetapi, pengelola usaha agribisnis sudah berfikir bagaimana cara mereka memaksimalkan keuntungan dari kegiatan agribisnis tersebut. Agribisnis juga sudah tidak terfokus kepada industri pangan saja dikarenakan produk budidaya sudah banyak diterapkan dengan farmasi, energi dan lain-lain.
 Estetika merupakan suatu pengetahuan yang membahas mengenai bagaimana suatu aspek keindahan bisa terbentuk dan bagaimana kita bisa merasakan suatu keindahan tersebut. Estetika juga sangat erat kaitan filosofisnya dengan bidang seni. Seni sendiri diartikan sebagai proses awal dari manusia dan bisa disamakan dengan ilmu.
 Gottlieb Baumgarten (1735)  menyatakan bahwa ilmu merupakan hal yang bisa dirasakan lewat perasaan. Oleh karena itu, estetika ini penting karena manusia harus bisa merasakan suatu keindahan. Penilaian akan suatu keindahan juga bisa berubah-ubah sesuai pola pikir manusia dengan memperhatikan aspek teknis tersebut.
Sedangkan, Bruce Allshop (1997) mendefinisikan bahwa estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari proses proses penikmatan dan aturan aturan dalam menciptakan rasa kenyamanan. Berarti, dapat dipastikan bahwa estetika ialah ilmu pengetahuan. Dan, estetika merupakan suatu kegiatan edukasi mengenai proses dan aturan tentang penciptaan mengenai penciptaan sebuah karya hingga menimbulkan perasaan nyaman.
Estetika berkembang sesuai dengan penerimaan masyarakat terhadap ide yang dikeluarkan oleh para pelaku seni. Â Â Estetika erat kaitannya dengan sesuatu yang berbau seni dikarenakan estetika mengandung keindahan yang dapat dilihat. Walaupun, estetika difokuskan dengan bagaimana kita bisa merasakan keindahan tersebut sendiri.
Estetika dapat diartikan dengan susunan bagian dari sesuatu yang mengandung pola, dimana pola tersebut menyatukan unsur-unsur yang membentuknya lalu membentuk keselarasan dari unsur-unsur tersebut sehingga menciptakan keindahan. Nilai keindahan yang tercipta tidak hanya dari bentuk fisiknya, melaikan juga dari isi ataupun makna dari keindahan tersebut.
Oleh karena itu, estetika agribisnis secara sederhana dapat diartikan sebagai gabungan dari unsur estetika yang dipadukan dengan produk hasil tani. Estetika Agribisnis mempelajari bagaimana suatu produk-produk budidaya pertanian mempunyai suatu unsur keindahan sehingga bisa laku dipasarkan kepada konsumen.