Mohon tunggu...
Edi Purwanto
Edi Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Laskar Manggar

Aku ingin melihat binar bahagia di matamu, wahai Saudaraku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Etika Berada di Tanah Haram pada Bulan Haram

19 Mei 2024   19:22 Diperbarui: 19 Mei 2024   21:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana etika berada di Tanah Haram pada Bulan Haram? 

Jamaah haji yang pada bulan Dzulhijjah sudah sampai di sekitar Masjid Haram, maka dia berada di Tanah Haram dan pada bulan Haram.

Oleh karena itu, selain semangat beribadah, dan memperbanyak amal sholeh, perlu juga memperhatikan larangan-larangannya, karena besarnya dosa yang didapat.

Bulan Haram

Empat bulan yang dinyatakan sebagai bulan haram adalah bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam, dan Rajab.

Dalam Al Qur'an surat At Taubah ayat 36, Allah SWT menegaskan, bahwa pada bulan-bulan haram dilarang mendhalimi diri. Ketentuan (bulan haram) berlaku untuk semua umat muslim, tidak hanya yang berada di Tanah Suci.
 
Ibnu 'Abbas mengatakan, "Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak." (Latho-if Al Ma'arf, 207).

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi


Keistimewaan Tanah Haram

Tanah haram ada dua, Mekkah dan Madinah. Di tanah Haram Mekkah ada Ka'bah atau Masjidil Haram dan Air Zamzan. Adapun di Madinah ada Masjid Nabawi.

Keutamaan Masjidil Haram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun