Mohon tunggu...
Edi Purwanto
Edi Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Laskar Manggar

Aku ingin melihat binar bahagia di matamu, wahai Saudaraku

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ada Cinta di Pasar Pancasila

27 Oktober 2023   18:57 Diperbarui: 27 Oktober 2023   21:45 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di luar, ada PUJAGALANA, Pusat Jajan Sagalana (pusat jajan semuanya). Ada aneka gorengan, ayam gulung, jagung, aneka kue. Di seberang pasar ada Toko Mas Anda, Bakso Mas H Kiman, dan deretan toko lainnya. Di luar kios dan pojok kiri, ada Ibu penjual Serabi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Serabi, di Jawa Barat sering disebut Surabi. Kata Serabi merupakan bahasa Sansekerta yang artinya wangi atau harum. Dan merupakan jajanan tradisional khas dari Indonesia. Yang terkenal ada serabi Banding dan serabi Solo Notosuman. Kalau di Jakarta, serabi ada kuahnya.

Saya coba mendekati dan membelinya, tetapi makan di tempat. Kebiasaan saya, makan serabi sambil ngobrol dengan penjualnya. Ibunya bernama Bu Ade, usianya sekitatr 60-an tahun. Beliau jualan dari pagi selepas subuh sampai jam 7-an. Beliau tidak mau cerita, berhasil jual berapa kilo seharinya. Katanya malu.

Menurut Bu Ade, bahan dasar Serabi adalah tepung beras, santan kelapa dan garam. Dimasak di atas periuk tanah liat kecil. Beliau menjual serabi langsung dimasak di tempat. Ada dua jenis surabi yang dijajakan, yaitu rasa original, dan satunya memakai topping oncom.

Serabi di Kota Tasikmalaya ini menurut saya, relative kecil dibandingkan dengan serabi di desa saya Jojogan, Pemalang, Jawa Tengah. Tetapi penyajiannya sama, tanpa kuah. Rasanya juga sama, gurih, dan uenak . Saya makan serabi tiga ditambah rempeyek kacang, semua harganya empat ribu rupiah. Murah meriah.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Pagi hari, ada orang yang masih bermimpi meraih cinta, namun di Pasar Pancasila ini banyak orang yang justru telah membuktikan cintanya. Seperti Bu Ade, Kang Asep penjual pisang,  pedagang sayur, bakso, jamu, bubur ayam, dan lainnya, dari pagi telah membuktikan cintanya. Mengorbankan tenaga, pikiran dan hartanya demi cinta. Mereka bangun pagi, demi cinta. Cinta kepada pasangan dan anak cucunya. Cinta pada diri sendiri. Bahkan cinta kepada Dia, Sang Pencinta.

Allah SWT berfirman :
Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir (QS. Ar Rum : 21).

Jam 06.10 saya pulang ke Kosan untuk bersiap berangkat kantor pukul 06.50. Seraya melangkah pulang, batinku berdoa, semoga Allah SWT memberkahi kalian semua saudaraku, para pejuang cinta. 

Selamat berakhir pekan semuanya. Selamat bertemu dengan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun