Mohon tunggu...
Edi Purwanto
Edi Purwanto Mohon Tunggu... Administrasi - Laskar Manggar

Aku ingin melihat binar bahagia di matamu, wahai Saudaraku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Awas, Metamorfosis Korupsi

10 Desember 2015   17:17 Diperbarui: 10 Desember 2015   17:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awas, Metamorfosis Korupsi  

Pemberantasan korupsi menurut penulis belumlah berhasil, kalau belum bisa menjadikan kesadaran anti korupsi sebagai karakter di masyarakat. Jika masyarakat tidak korupsi karena takut ada KPK, Kejaksaan Agung, Polisi, atau lembaga lainnya, bukan karena kesadarannya, maka sejatinya gerakan anti korupsi masih jauh dari dikatakan berhasil.  

 Begitu juga, ketika korupsi bermetamorfosis ke dalam bentuk lain, maka gerakan anti korupsi masih gagal. Bisa jadi bentuknya bukan lagi korupsi dalam bentuk main proyek, sunat anggaran, tapi bermetamorfosa dalam bentuk lain, keuntungan berupa jabatan, keuntungan rekan bisnis, dan bentuk lainnya. Bentuknya bisa jadi bukan korupsi yang telanjang, tapi substansinya tetaplah perilaku korup. 

Metamorfosis korupsi ini lah yang harus mendapatkan perhatian publik saat ini. Karena kalau dibiarkan, akan menggerogoti kepercayaan publik. Bahkan jika suatu saat kasus korupsinya muncul ke ranah publik, masyarakat akan menganggap sama saja, atau teriak anti korupsi saat belum kebagian, kelak ketika menjabat ya korupsi juga, dan sederet komentar lainnya. 

Upaya peventif, bahkan penindakan memang perlu dilakukan, namun pasca itu semua harus ada upaya pembentukan character. Upaya preventif dan penindakan tidak hanya ditujukan untuk mengirim pesan atau signal bahwa KPK, Kejaksaan, dan Polisi masih ada, atau pesan bahwa kalau korupsi, maka ditangkap lalu dihukum. Tapi harus ada upaya yang sistematis, menciptakan karakter anti korupsi. 

Dengan pembentukan karakter, diharapkan tidak ada itu metamorfosis korupsi. Korupsi berubah bentuk menjadi bentuk lain, yang lebih halus, soft, tapi substansinya tetap saja korup.  

Selamat hari anti korupsi, semoga Allah SWT menjadikan negeri ini bebas dari perilaku korup dan bebas dari koruptor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun