Mohon tunggu...
Mohamad Edi Purnomo
Mohamad Edi Purnomo Mohon Tunggu... Guru - Operator Dapodik SD Inpres Trans Bomban

Kepribadian Pendiam, tetapi bukan berarti tidak mau bergerak Lebih banyak kerja daripada berbicara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

20 Maret 2023   17:27 Diperbarui: 20 Maret 2023   17:44 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Modul 3.3  Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid


Sekolah sebagai suatu komunitas memiliki potensi/asset/kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung keberlangsungan dan kamajuan sekolah. Asset/kekuatan tersebut berkontribusi terhadap kesuksesan program yang dijalankan sekolah. Program-program yang mengedepankan kepentingan murid atau program yang berdampak pada murid. Program yang dijalankan sekolah merupakan program yang sifatnya berkelanjutan. Program yang diselaraskan dengan kekuatan atau asset yang dimilki sekolah. Program yang disesuaikan dengan visi dan misi sekolah.

Setiap program yang dilaksanakan pasti melalui tahapan-tahapan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan menetukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang megarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut. Program harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan patokkan dalam melaksanakan program yang akan dijalankan.

1.   Setelah pembelajaran ini, saya akhirnya memahami bahwa sekolah merupakan komunitas yang memiliki potensi/aset/kekuatan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sekolah itu sendiri, selama ini secara umum selalu mengandalkan pendekatan kekurangan/masalah.

Pendekatan berbasis kekurangan atau masalah adalah pendekatan yang terpusat pada masalah dan kekurangan yang dianggap mengganggu kinerja. Memang tujuan akhirnya

baik, menyingkirkan segala penghalang untuk menuju kesuksesan. Namun ada efek buruknya, yaitu segala sesuatu dilihat dengan cara pandang negatif. Secara tidak sadar kita terbiasa merasa tidak nyaman dan curiga, sehingga buta terhadap potensi dan peluang yang ada di sekitar.

Berkebalikan dengan pendekatan berbasis aset yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir. Dalam pendekatan ini, perhatian terpusat pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, kekuatan, ataupun potensi. Dengan demikian, apapun masalah yang terjadi tidak menjadi penghalang. Kekuatan dan potensi pada sumber daya yang ada lebih dikedepankan untuk mencapai kemajuan sekolah.

2.   Perasaan saya setelah melakukan pembelajaran ini adalah sadar bahwa sesungguhnya apapun yang ada di sekeliling kita merupakan aset yang berharga cuma sebagian besar belum mengetahui bagaimana cara mengelola dengan baik sehingga bermanfaat.

Sebagai pemimpin pembelajaran, guru dan kepala sekolah hendaknya dapat mengelola sumber daya yang ada dengan pendekatan berbasis aset. Dengan demikian, program perubahan menuju merdeka belajar untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila dapat terwujud sesuai dengan visi dan misi sekolah.

3.   Setelah Pembelajaran hari ini, saya akhirnya mampu mengidentifikasi aset/kekuatan serta memetakan aset tersebut untuk dipergunakan pada progaram yang mendukung kemajuan sekolah.

Menurut Green dan Haines (2002), ada tujuh aset utama atau modal utama dalam pengembangan komunitas berbasis aset, yaitu: (1) Modal manusia, (2) Modal sosial, (3) Modal fisik, (4) Modal lingkungan/alam, (5) Modal finansial, (6) Modal politik, dan (7) Modal agama dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun