Belajar mengambil hikmah dari kegiatan tanam-menanam bunga, sebab tanam-menanam bunga bagiku mempunyai manfaat tersendiri. Meski untuk mendapatkan tanaman kita bisa membeli yang langsung jadi. Tetapi menanam sendiri dan menyaksikan tumbuhnya dari kecil hingga besar dan berbunga indah, terasa memberi kepuasan tersendiri. Tidak akan mata kita melihat tumbuhnya tanaman indah berbunga, tanpa kita terlebih dulu menanam bibit tanaman itu dan lalu kita sirami, serta kita rawat setiap hari, hingga mereka benar-benar tumbuh indah berbunga suatu hari.Â
Saat ia masih berbentuk bibit kecil, daunnya pun masih satu dua nampak menyembul, belum berimbang antara tumbuhnya di kanan dan kiri, Â tetapi tanpa proses itu tak mungkin kita akan melihat mereka tumbuh elok, seimbang serta berbunga pada saatnya nanti. Menanam sejatinya menikmati proses, dimana setiap hari selalu ada yang berubah, tumbuh dan berkembang, hingga keindahan itu menjadi nyata menyenangkan. Kadang saat kita tak memperhatikan, sesaat daunnya telah dimakan ulat, belalang, atau di rusak hama lainnya, dan tahu-tahu tanaman telah layu dan mati.Â
Begitu pula dalam kehidupan kita secara menyeluruh, menanam kebaikan di taman hati adalah bagian dari cinta dan penghormatan akan kebermaknaan nilai hidup dan kehidupan. Kebaikan yang tak dirawat dengan ajeg atau rutin secara seimbang, menjadikan kebaikan itu terkubur oleh debu-debu kotoran yang menutupi, hingga cermin hati tak berfungsi dengan baik untuk menuntun kita selalu berjalan di jalan kebaikan. Hati menjadi lemah dan tak mampu untuk menjernihkan persoalan, hati menjadi keruh akibat tumpukan kelalaian, kesalahan.
Tanaman mungkin bisa ditanam kembali di taman hati kita, tetapi selama hati kita tidak dirubah, dibersihkan  dari segala bentuk kesalahan, tidak disucikan dari segala bentuk penyakit, taman hati tidak akan menjadi media yang subur untuk menumbuhkan setiap kebaikan cinta. Ketika hati sudah bersih dan suci, ia menjadi cermin Ilahi, bisa sembuh dari sakitnya menjadi pemaaf dan penuh kasih sayang, maka setiap tanaman kebaikan yang kita tanam tidak akan mati sia-sia, akan terus tumbuh, berbunga mekar mewangi.Â
Malang, 17 Januari 2021
Edina KaramyÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H