Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sungguh Nikmatnya....

3 Agustus 2011   12:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:07 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi-lagi ini buah dari keisengan saya yang lagi senang jepret sana-jepret sini. Ini kejadiannya masih tadi siang sehabis saya ganti ban motor. Pas saya mau masuk gang ke arah rumah, saya lihat ada bapak-bapak dengan pulasnya tidur di halte bus sekolah yang memang banyak ada di komplek saya. Setelah saya dekati ternyata bapak ini adalah penjual seprei keliling. [caption id="attachment_123112" align="aligncenter" width="461" caption="sungguh nikmatnya...."][/caption] Mumpung lagi pulas tidurnya, saya ambil aja foto bapak ini dengan kamera hape saya. Saya malah berpikir kira-kira apa yang ada dipikiran bapak ini koq bisa-bisanya tidur di halte begitu. Apakah bapak ini sudah terlalu lelah sehingga melihat ada halte "nganggur" begitu, naluri untuk mengistirahatkan raga begitu kuat. Maka jadilah halte itu serasa kasur yang paling empuk. Apalagi di sekitar halte banyak pohon-pohon rindang, wah pasti serasa tidur diruang ber-ac kali ya. Sungguh nikmatnya..... [caption id="attachment_123113" align="aligncenter" width="461" caption="saking nyenyaknya tidur ada orang lewat juga nggak tahu"][/caption] Mimpi apakah gerangan bapak ini koq begitu pulas sekali tidurnya. Sementara barang dagangan sepreinya masih terlihat begitu banyak tumpukannya. Laku berapa lembar seprei dagangannya hari ini. Mungkin bapak ini berpikir, daripada mikirkan barang dagangan yang nggak laku, lebih baik tidur dulu agar tenaganya pulih sehingga bisa menjajakan kembali dagangannya keliling kampung. Bukankah tidur yang lelap adalah suatu karunia Allah yang tidak terkira karena tidak bisa diukur dengan kekayaan. Selamat malam dan selamat beristirahat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun