Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Rumah Itu Penting, Tetapi Bukan Yang "Terpenting"

27 Desember 2011   08:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:42 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini saya menyaksikan liputan di salah satu televisi swasta, tentang kehidupan pasangan muda yang belum lama menikah, yang pernikahan agungnya sempat menyedot perhatian banyak orang, siapa lagi kalau bukan GRAj Nurastuti Wijareni atau Jeng Reni dengan Kangjeng Pangeran Harya Yudanegara atau Mas Ubai. Pasangan yang telah menikah pada 18 Oktober 2011 yang lalu, saat ini sedang menikmati kehidupan sebagai pasangan suami istri baru. Sebagai pasangan suami istri baru yang notabene adalah publik figur dari golongan ningrat, ternyata mereka pun tak ubahnya seperti kita-kita pada umumnya. Seperti kebanyakan pasangan muda pada umumnya, mereka pun belum punya rumah pribadi. Sejak mereka menikah sampai sekarang, mereka masih menempati apartemen di bilangan Kemang, Jakarta. Pertimbangan pemilihan lokasi tempat tinggalnya sekarang adalah berdasarkan faktor efisiensi waktu, yaitu dekat dengan lokasi kerja mereka berdua. [caption id="attachment_152062" align="aligncenter" width="369" caption="Jeng Reni dan Mas Ubai di apartemennya"][/caption]

Untuk orang seperti mereka berdua, tentunya memiliki sebuah rumah pribadi setelah menikah menurut saya bukanlah hal yang sulit. Apalagi mereka berdua termasuk kategori golongan menengah keatas. Tapi atas pertimbangan tertentu mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen saja. Bahkan untuk mengurusi dan mengatur apartemen yang mereka tempati, mereka lakukan bersama-sama, berdua pada hari libur kerja mereka. Mereka tidak mengandalkan pembantu, meskipun mereka berdua sama-sama sibuk bekerja. Sungguh suatu hal yang menurut saya menarik untuk saya apresiasi. [caption id="attachment_152065" align="aligncenter" width="369" caption="makan berdua dengan "][/caption] Rumah adalah hal yang penting bagi setiap pasangan yang baru menikah. Kedudukan rumah tak kalah pentingnya dengan makanan dan pakaian. Rumah atau papan merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup selain pangan (makanan)  dan sandang (pakaian). Rumah memang penting sebagai tempat berteduh kita dari panas dan dinginnya hujan. Tetapi menurut saya rumah bukanlah hal yang "sangat" penting untuk dimiliki pasangan yang baru menikah. Yang lebih penting dari itu justru adalah esensi dari setelah kita menikah. Menikah adalah suatu komitmen dari dua individudan mau dibawa kemana hubungan setelah pernikahan terjadi, itulah yang terpenting. Mau dibawa kemana hubungan kita? Halah koq malah kayak lirik lagu ya hehehe. Jika keuangan memungkinkan sih bisa saja setiap pasangan yang baru menikah langsung menempati rumah baru mereka. Lihat saja pasangan selebritis-selebritis kita, belum menikah saja sudah berinvestasi rumah untuk ditempati dengan pasangannya kelak. Tapi bagi kalangan biasa seperti kita-kita, memiliki rumah sebelum menikah mungkin masih sebatas angan. Yang penting bisa makan dan berpakaian yang layak, sudah lebih dari cukup. Pada akhirnya karena kondisi keuangan belum memungkinkan, menyewa rumah juga tidak ada salahnya. Jadi menurut saya sih bila ingin menikah tidak perlu menunggu kita punya rumah dulu, baru menikah. Apalagi harga rumah sekarang ini tergolong mahal. Rumah sudah menjadi barang mewah. Kalo setiap sejoli yang sudah cukup umur dan berencana melanjutkan hubungan ke jenjang perkawinan, tapi takut menikah karena belum punya rumah, ya bisa-bisa malah tidak jadi-jadi menikah wong harga rumah semakin hari semakin naik koq. Yang penting sudah punya kerja atau usaha, itu sudah cukup. Seiring berjalannya waktu dan sambil menunggu keuangan mencukupi, membeli rumah menjadi prioritas selanjutnya. Yang terpenting adalah bagaimana mengawali pernikahan ini dengan sesuatu yang bermakna. Menjalani kehidupan rumah tangga dengan lika-liku hidup yang sudah semestinya. Hidup tak selalu melulu lurus-lurus saja. Ada pasang-surutnya yang akan indah jika kita nikmati bersama, berdua dengan pasangan kita. Memulai kehidupan rumah tangga dari "nol" istilahnya, mungkin lebih nikmat rasanya. Pertama-tama menyewa rumah dulu sembari menabung, baru selanjutnya mencicil atau bila memungkinkan bisa membeli secara cash. Jadi ketika saatnya punya anak, rumah pribadi setidaknya sudah dimiliki. Rumah itu penting, tetapi bukan yang "terpenting". Mungkin inilah yang telah direncanakan oleh pasangan muda Jeng Reni dan Mas Ubai. Mereka mungkin mau menikmati kehidupan berumah tangga layaknya orang biasa, yang dimulai dari "nol", dengan suka-dukanya, tetapi dilandasi dengan rasa cinta dan penuh kehangatan. Setidaknya itu terlihat dari tayangan tadi, betapa mereka menikmati makan bersama dengan menu yang "sederhana" di apartemen yang menurut saya juga tidak mewah-mewah amat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun