Mohon tunggu...
Edi Kusumawati
Edi Kusumawati Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu dari dua orang putra yang bangga dengan profesinya sebagai ibu rumah tangga. Tulisan yang lain dapat disimak di http://edikusumawati.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menguji Nyali Dengan Olahraga Layar

7 November 2011   02:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:59 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Minggu ini topik obrolan di Freez adalah seputar olahraga ekstrem. Saya sendiri tidak tahu pasti batasan ekstrem itu yang bagaimana. Saya hanya menangkap bahwa yang dimaksud ekstrem disini adalah yang jarang dilakukan oleh orang, khususnya orang awam. Karena tidak terlalu jelas batasannya, maka saya coba aja bercerita tentang seputar olahraga yang menurut saya juga ekstrem. Ini bukan bungy jumping seperti yang di Bali atau terbang layang dari suatu ketinggian seperti yang pernah saya lihat di televisi. Ini cuma pengalaman mencoba olahraga layar yang memang baru pertama kali. Bagi yang terbiasa dengan olahraga layar sih mungkin ini pengalaman biasa, tapi bagi saya yang bukan olahragawan tentu ini merupakan suatu hal yang baru. Sebagai penggemar suasana pantai, maka bepergian ke pantai sudah hampir menjadi rutinitas di keluarga saya hampir setiap weekend. Ke pantainya sih tidak perlu jauh-jauh, cukup di seputaran komplek perumahan saja. Kebetulan di dekat komplek perumahan saya tinggal selama ini terdapat pantai yang bersih. Selain bersih, ombaknya pun tidak terlalu besar. Pemandangannya pun juga lumayan indah. Itulah mengapa saya sekeluarga betah berlama-lama di pantai ini. Namanya Pantai Marina, terletak di Bontang, Kalimantan Timur. Nah di pantai ini terdapat fasilitas untuk olahraga air berupa kapal layar kecil. Ada beberapa buah kapal layar yang berderet "diparkir" di bibir pantai. Bagi yang bisa sih boleh saja menggunakan fasilitas ini. Tentunya mereka yang boleh menggunakan yang sudah mahir dalam mengendalikan kapal ini. Setidaknya sudah pernah atau tahu bagaimana mengendarai kapal layar. Sebagai orang awam yang buta dengan olahraga layar, saya sebenarnya sangat tertantang untuk mencobanya. Tepatnya penasaran pengin merasakan bagaimana sensasinya berlayar dilaut. Hingga suatu ketika ada teman-teman yang mengajak mencoba kapal layar itu. Dan karena terdorong rasa penasaran itu pulalah saya bulatkan tekad saya mencoba olahraga ini. Pokoknya modal nekad aja saya waktu itu. Kalo ditanya bagaimana sebenarnya perasaan saya saat itu, boleh dibilang perasaan saya saat itu campur-aduk deh. Ada rasa takut, cemas dan khawatir jangan-jangan nanti di tengah laut saya terjatuh dan tenggelam. Maklum saya tidak terlalu pandai berenang. Tapi karena saya yakin teman-teman akan membantu saya seandainya terjadi suatu hal yang tidak diharapkan, maka saya beranikan diri saja ikut mencoba berlayar. Kalo tidak dicoba saat itu, kapan lagi ada kesempatan yang beginian, begitu pikir saya waktu itu. Lagian mumpung teman-teman yang mengajak saya itu sudah lumayan sering melakukan olahraga yang menurut saya butuh nyali yang besar ini. Tentunya mereka sudah hapal "medan" sehingga sudah tahu hal apa yang harus segera dilakukan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Yang jelas "rompi" air harus dan wajib kita gunakan. Jadi kalo sampai tiba-tiba jatuh ke air, nggak akan tenggelam gitu. Minimal cukup minum air laut aja deh hehehe. [caption id="" align="aligncenter" width="442" caption="menurunkan kapal dari "parkiran" (dok.pribadi) "][/caption] Pertama kali yang dilakukan adalah menurunkan kapal dari tempat "parkirnya". Tidak terlalu sulit menurunkannya, hanya butuh tenaga 3 orang saja sudah cukup. Apalagi ada papan-papan kayu memanjang yang bisa digunakan sebagai alas untuk mendorong kapal menuju ke air. Setelah kapal berada di air, ya sudah saatnya memulai petualangan itu. [caption id="attachment_142083" align="aligncenter" width="442" caption="mulaiii...dag dig dug der rasanya (dok.pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_142087" align="aligncenter" width="442" caption="mulai ke tengah laut (dok.pribadi)"][/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="442" caption="moment yang mendebarkan (dok.pribadi)"][/caption] Dan inilah moment-moment mendebarkan kala itu. Saat sudah benar-benar berada di tengah laut, berkecamuk rasanya hati ini. Senang, bangga, was-was, dag dig dug der pokoknya. Takut tenggelam yang paling jelas sih. Mungkin kalo wajah saya difoto saat itu, paling sudah kayak kepiting rebus kali ya hehehe. Ya iyalah, belum pernah gitu. Bagi saya ini adalah olahraga paling ekstrem yang pernah saya alami. Berolahraga layar ditengah laut, sungguh suatu pengalaman yang tak terlupakan. Sambil mengikuti arah angin dan ombak, badan ikutan meliuk-liuk. Wuih sungguh mengasyikkan ternyata. Ada kalo sekitar 1 atau 2 jam tubuh ini diombang-ambingkan ombak. Basah kuyup sudah pastilah. Tapi rasanya itu lho, sebanding dengan sensasi yang saya dapatkan. Untuk permulaan, 1 atau 2 jam berlayar cukuplah bagi saya. Walaupun capek, tapi puasnya itu lho tak terkira deh! [caption id="" align="aligncenter" width="432" caption="deretan kapal yang "diparkir" dibibir pantai (dok.pribadi)"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun